JAKARTA – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat, Amir Syamsuddin mengatakan salah satu penyebab turunnya dukungan pemilih kepada partai yang oposisi dan pseudeo-oposisi menyikapi skandal Bailout Century, karena banyak tokoh-tokoh partainya diproses di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)“Cukup banyak tokoh-tokoh yang mengalami proses hukum di KPK,” kata Amir Syamsuddin di acara rilis hasil survei LSI di Jalan Lembang Terusan, Menteng, Jakarta, Minggu (9/5).
LSI menyimpulkan, kekuatan koalisi secara elektoral tetap paling tinggi, bahkan lebih tinggi dari hasil pemilu 2009
BACA JUGA: Ical Panggil Dua Kandidat Cagub Sulut
Kecendrungan dukungan pada Partai Demokrat selalu di atas perolehan suara dalam rentang 27 sampai 42 persen yang pada Pemilu 2009 mendapat suara 21 persenBACA JUGA: PDIP Tetap Bertahan Sebagai Oposan
Bedahalnya dengan partai oposisi yang kecenderungannya terus menurun.Terhadap hasil survei itu, Amir mengaku di luar dari apa yang diperkirakan
BACA JUGA: Kasus Century Tak Dongkrak Oposisi
“Kami mensyukuri kenaikan di tengah gempuran CenturyTekanannya yang berat sehingga menimbulkan kecemasan,” jelasnya.Yang menyebabkannya turunnya dukungan pemilih kepada partai oposisi, menurut Amir, juga karena terjadinya tindakan kekerasan seperti di Makassar saat melakukan demonstrasi menentang bailout Bank Century”Ini bertolak belakang dengan keinginan publik yang menginginkan ketentraman,” pungkasnya.
Amir juga menyebutkan bahwa tampilan Pansus Century tidak menarik yang disiarkan langsung di televisi, menambah turunnya dukungan pemilih kepada partai oposisiKata dia, sikap anggota Pansus Angket yang bertanya kepada terperiksa seperti saat menghadirkan Boediono, terkadang belum sempat dijawab kemudian langsung ditegur sehingga masyarakat lebih bersimpati kepada terperiksa.
Sementara itu, Ganjar Pranowo anggota Fraksi PDIP mengaku khawatir dengan melihat hasil survei LSI ituAlasannya, partai-partai politik tidak mau menjadi oposisi sehingga tidak ada kontrol dan penyeimbang dari pemerintah.
Ganjar yang juga Wakil Ketua Komisi II menyebutkan logika demokrasi, kalah menjadi oposisi, menang di pemerintahan, juga belum sepenuhnya diterima masyarakatBudaya paternalistik yang harmoni yang dimiliki Indonesia masih begitu kental(awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kongres PD Dinilai Hanya Basa-Basi
Redaktur : Soetomo Samsu