JAKARTA - Sejumlah pendukung Anas Urbaningrum yang menamakan diri Komunitas Sahabat Anas Urbaningrum (KSAU) menilai, Konggres II DPP Partai Demokrat (PD) hanya bersifat seremonial dan basa-basi politikBahkan terkesan bersifat karikatif
BACA JUGA: Demokrat Harus Kompak Seperti PDIP
Karena substansi demokrasi telah direduksi dan merekayasa kongres sekadar sebagai sarana aklamasi"Kongres Demokrat ini sudah akan terlihat seremonial dan basa-basi politik
BACA JUGA: Sri ke World Bank, Ical Ngaku Bangga
Karena substansinya sudah direduksi melalui rekayasa yang cenderung aklamasi," kata Koordinator KSAU, Andy Soebjakto, kepada pers di Jakarta, Minggu (9/5)Dijelaskan Andy, sudah terlalu banyak gejala dan cara-cara elit untuk mendorong pemilihan Ketum PD ke arah aklamasi hingga proses selektifitas berdemokrasi dibungkam dan partai hanya sekedar alat legitimasi atas kemauan orang per orang
BACA JUGA: Masa Tenang, Awasi Serangan Fajar
Kelak yang muncul adalah kader yang menjilat ke atas, menginjak ke bawahBukan yang berjuang atas jerih payah perjuangannya sendiri."Disadari atau tidak ini sesungguhnya mengaburkan identitas kader, melemahkan integritas, menghancurkan moralitas kader lainnya dan Itu bukanlah gaya Partai Demokrat yang sesungguhnya," ungkap Andy yang didampingi Wakil Ketua DPD PD DKI Jakarta, SJ Ariifin.
Karena itu, lanjut Andy, pihaknya meminta agar setiap kandidat menggunakan cara-cara yang kreatif dan terhormat untuk berkompetisi secara menyenangkanDia berharap Kongres II DPP Partai Demokrat ini sebagai aktivitas yang menyenangkan semua pihak, utamanya kader dan rakyat serta menghasilkan keputusan-keputusan produktif dan penting untuk memajukan bangsa dan negara Indonesia
Saat ditanya adanya kandidat yang mengklaim keluarga SBY memberikan restu positif, Andy justru menengarai ada upaya dari kandidat tertentu untuk memanfaatkan dan mengeksploitasi keluarga besar SBYTidak itu saja, bahkan kemudian meletakkan SBY dalam posisi konfrontasi dengan kandidat lainIni, lanjutnya, jelas tindakan ceroboh dan berlebihan.
"Padahal posisi keluarga besar SBY sangat istimewa dalam Partai Demokrat dan menjadikan beliau dan keluarga sebagai central of excellenceSiapapun ketua umum terpilih, akan selalu dan wajib menerima dan mendapat arahan dari SBY dan secara taat melaksanakan hasil-hasil keputusan Kongres," tandasnya(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kekuatan Oposisi Tinggal 25 Persen
Redaktur : Soetomo Samsu