Politisi Golkar Nilai SBY Terlalu Sering Curhat

Minggu, 27 Oktober 2013 – 09:14 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan, setahun jelang berakhirnya pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), publik kembali disajikan dengan keluhan dan curhat SBY dalam acara temu kader nasional Partai Demokrat, di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (26/10).

Menurut Bambang, pidato SBY selaku Ketua Umum PD yang berisikan keluhan dan curhatan bahwa selama menjadi Presiden, dirinya selalu difitnah, diserang dan digebuki bukan lagi hal yang luarbiasa.

BACA JUGA: Ibas Sanjung Kinerja Pemerintahan Ayahnya

"Menurut saya publik sudah terbiasa dan tidak terkejut mendengar SBY curhat dan berkeluh kesah. Karena ini bukan yang pertama kali SBY melakukan hal yang serupa. Tidak ada sesuatu yang baru," tulis Bambang Soesato melalui BlackBerry Massenger yang diterima JPNN, Sabtu (26/10) malam.

Hanya saja, politikus yang akrab disapa Bamsoet itu menilai ada hal yang patut disayangkan, yakni pidato SBY yang provokatif. Hal ini menurut Bambsoet, jelas bertolak belakang dengan himbauan SBY agar semua pihak menjaga iklim politik menjelang pemilu tanpa kegaduhan.

BACA JUGA: Pemilik Airsoft Gun Wajib Punya Rekomendasi Komunitas

"Sama seperti halnya ketika presiden meminta para menteri parpol agar fokus pada tugas pemerintahan. Faktanya, presiden sendiri sibuk mengurus partai dan membiarkan sejumlah menteri terlibat jauh dalam konvensi partai Demokrat sehingga tugas-tugas pemerintahan terbengkalai," ujarnya.

Dikatakan anggota Komisi III DPR itu, harga-harga kebutuhan pokok tidak  terkendali, dan dana kementerian dipakai untuk pencitraan diri masing-masing. "Ini jelas, penyalahgunaan wewenang dan penyimpangan anggaran," pungkasnya.(Fat/jpnn)

BACA JUGA: Kemenag: Bukan Langka, Tapi Peristiwa Nikah Meningkat

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ical akan Istikharah Tentukan Pendamping di Pilpres


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler