jpnn.com - JAKARTA - Partai Hanura akan melakukan evaluasi terkait hasil pemilihan umum legislatif (pileg). Evaluasi itu dilakukan menyusul suara mereka yang tidak memuaskan.
"Ya, insya Allah itu memang harus dievaluasi karena dari perolehan suara, terus terang saja kami tidak ada yang puas, kami kecewa. Meskipun kami bersyukur lolos Parliamentary Threshold," kata politikus Partai Hanura Fuad Bawazier di KPK, Jakarta, Senin (14/4).
BACA JUGA: Bayi Meninggal di Lion Air, Menhub Sarankan Lakukan Visum
Menurut Fuad, evaluasi itu dilakukan untuk mencaritahu masalah apa yang menyebabkan suara Hanura tidak memuaskan. Saat ini, tambah dia, baru diinventarisir permasalahan yang menyebabkan Hanura memperoleh hasil tidak memuaskan dalam Pileg.
"Sekarang ada itu diinventarisir sebab-sebab hasil yang tidak memuaskan itu. Itu nanti akan dibahas dulu. Kami memang menunggu sampai hasil penghitungan ini kelar dulu," ujar Fuad.
BACA JUGA: Korupsi PNS KY, Dua Saksi Kembali Digarap
Hanura mengusung Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo sebagai calon presiden dan wakil presiden. Fuad menyatakan, dengan suara yang Hanura peroleh di Pileg, pencalonan keduanya sudah tidak realistis.
"Saya kira pencalonan itu kan sudah selesai dengan sendirinya. Sudah tidak realistis kan," tandas Fuad.
BACA JUGA: Menhub: Selidiki Penyebab Bayi Meninggal di Lion Air
Seperti diberitakan, Fuad hari ini menjalani pemeriksaan di KPK. Ia diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan tindak pidana pencucian uang yang menjerat adik Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dorong PKB Usung Muhaimin Jadi Cawapres
Redaktur : Tim Redaksi