Politisi PDIP Diusir Paspampres

Senin, 08 September 2014 – 18:02 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Anggota DPR RI terpilih Adian Napitupulu diusir Paspampres karena mengenakan jaket kulit dalam acara peluncuran lagu 'Indonesia Wow' di auditorium RRI, Jakarta, Senin (8/9). Acara tersebut dihadiri Slank serta Presiden terpilih Joko Widodo sekitar pukul 14.50 WIB.

Lewat pesan singkat kepada wartawan, Adian menuturkan dia diusir saat Kakorlantas Polri tengah menyampaikan sambutan.

BACA JUGA: Mendagri Siap Beri Masukan ke Tim Transisi

"Saya sudah masuk sebelum acara sambutan dari Dirut RRI (Ibu Niken) dimulai dan dilanjutkan sambutan dari Kakorlantas Polri. Saat itulah saya didatangi Paspampres dan diminta melepas jaket yang saya kenakan," ujar Adian.

Padahal kata Adian, dalam undangan tidak ada dress code yang dicantumkan hingga tidak ada keharusan untuk memakai pakaian tertentu.

BACA JUGA: Username di SSCN untuk Daftar CPNS Menggunakan NIK

"Saya sempat tanya kenapa yang pakai jas dan blazer tidak diminta dibuka, toh tidak ada dress code yang dicantumkan dalam undangan," kesal mantan aktifis yang kini menjadi politisi di PDI Perjuangan itu.

Namun paspampres yang mengaku bernama Ryan tersebut tidak menjawab pertanyaan Adian. Bahkan meminta agar Adian keluar jika menolak membuka jaket yang dikenakan.

BACA JUGA: RUU Pilkada Sudah Dibahas 10 Kali Masa Sidang DPR

"Ketika saya menolak, dia bilang, kalau bapak tidak mau buka jaket, saya persilahkan bapak keluar. Karena disuruh keluar, ya saya berdiri dan keluar dari ruangan," ujar Adian.

Menurut Adian acara yang digelar di RRI itu bukan acara formal kenegaraan, bahkan dalam undangan disebutkan bahwa itu acara Slank dan relawan.

"Kalau saya saja bisa seenaknya diminta keluar bagaimana dengan undangan lain, aturannya tidak jelas, dan tidak ada penjelasan dari penyelenggara acara," kata Adian seperti dilansir Rakyat Merdeka Online (Grup JPNN).

Sebelumnya kejadian serupa juga pernah dialami Wakil Sekjen PDI Perjuangan, Ahmad Basarah. Dia pernah dilarang masuk oleh Paspampres di Rumah Transisi.

"Jadi bisa saja ini desain untuk merusak citra Jokowi dan menjauhkan Jokowi dari pendukung-pendukungnya," demikian Adian. (zul/ihs)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fraksi Hanura: RUU Advokat Masih Banyak Masalah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler