Polres Inhu Gencar Ajak Masyarakat Tangkal Politik Kotor Menjelang Pilkada 2024

Rabu, 07 Agustus 2024 – 22:39 WIB
Kapolres Inhu AKBP Fahrian Saleh Siregar. Foto:Humas Polres Inhu.

jpnn.com, INDRAGIRI HULU - Kapolres Indragiri Hulu (Inhu), AKBP Fahrian Saleh Siregar mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menciptakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 tanpa hoax politik, tanpa isu sara dan politik identitas.

Menjelang Pilkada 2024, AKBP Fahrian dan jajarannya gencar menyosialisasikan pemilu damai dan tanpa hoax.

BACA JUGA: Ditegur Pj Gubernur Gegara Tidak Cuti Pilkada, Sonny Mengaku Belum Dapat Rekomendasi

Kemudian tanpa isu sara dan politik identitas tersebut merupakan salah kunci suksesnya Pilkada yang aman, damai dan sejuk.

"Ciptakan situasi yang damai dan sejuk, walaupun berbeda pilihan tapi masih dalam bingkai NKRI. Masyarakat tetap waspada dengan provokasi yang memecah belah persatuan bangsa," kata Fahrian Rabu (7/8).

BACA JUGA: Sylviana Murni Sebut Sandiaga Cagub Alternatif di Pilkada Jakarta

AKBP Fahrian menjelaskan hoax politik adalah berita bohong tentang politik yang digunakan sebagai propaganda, untuk memprovokasi masyarakat.

Sementara, isu sara, yakni politik yang dikait-kaitkan dengan informasi tentang suku, agama, ras dan antar golongan, sehingga dapat memicu terjadinya perpecahan ditengah-tengah masyarakat.

BACA JUGA: Eddy PAN Bantah Pembentukan KIM Plus Demi Menjegal Anies Baswedan di Pilkada Jakarta

Tak kalah penting, politik identitas, yakni politik yang berdasarkan identitas individu, baik etnis, ras, suku bahkan hingga agama.

"Tiga faktor di atas merupakan penyebab utama terjadinya kericuhan dalam Pilkada atau proses demokrasi lainnya, hindari hoax politik, isu sara, politik identitas, agar Pilkada Inhu dapat terlaksana dengan lancar, aman, tertib dan damai," jelasnya.

Polres Inhu bersama Instansi terkait telah siap untuk menghadapi Pilkada 2024. Hingga saat ini Polres Inhu serta jajaran terus melaksanakan kegiatan cooling system.

Selain itu, Fahrian juga meminta anak buahnya untuk memantau dunia maya dan menindak tegas para pelaku penyebaran hoax.

Dia mengatakan hoax dikhawatirkan dapat memicu polarisasi dan keresahan di tengah masyarakat, seperti yang terjadi pada Pemilu 2019.

"Kami selalu menghimbau masyarakat agar jangan mudah terpancing dengan video maupun berita-berita yang belum diyakini kebenarannya," tutur Fahrian. (mcr36/jpnn)


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Rizki Ganda Marito

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler