Polri Bersiap Hadapi Unjuk Rasa, Komisi III Ingatkan Soal Blokade Jalan

Jumat, 17 April 2020 – 18:37 WIB
Ketua Komisi III DPR Herman Herry. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi III DPR Herman Herry mendukung aparat Polri meningkatkan langkah antisipasi terhadap gejolak dalam masyarakat di tengah pandemi COVID-19.

Politikus PDI Perjuangan ini juga berharap aparat kepolisian betul-betul menjadi pengayom masyarakat dalam kondisi seperti ini.

BACA JUGA: Tiga Anggota Polri Terpapar Corona

Ia mengatakan kebebasan menyampaikan pendapat adalah hak yang diberikan dan dijamin oleh konstitusi di dalam sebuah negara demokrasi.

Namun, lanjut Herman, dalam kondisi psikologis masyarakat yang tertekan seperti sekarang, ada kemungkinan muncul gejolak yang berpotensi mengancam kamtibmas.

BACA JUGA: Pimpin Operasi Polri Lawan COVID-19, Komjen Agus Datangi Kuburan

"Aparat kepolisian harus memastikan diri bisa betul-betul menjadi pengayom masyarakat sekaligus pengawal kamtibmas,” ujar Herman kepada wartawan, Jumat (17/4).

Hal ini disampaikan Herman terkait Telegram Polri bernomor ST/1184 /lV/OPS.2/2020 yang ditandatangani oleh Kepala Badan Pemeliharaan dan Keamanan (Kabaharkam) Polri, Komjen Pol Agus Andrianto, selaku Kepala Operasi Aman Nusa II 2020. 

BACA JUGA: Apresiasi untuk Korlantas Polri yang Membantu Sopir Taksi dan Angkutan Barang

Dalam TR tersebut, Agus memerintahkan jajaran Baharkam Polri untuk mengantisipasi skenario unjuk rasa di wilayah masing-masing.

“Sebagai Ketua Komisi III DPR, saya mengapresiasi dan mendukung kesigapan Kapolri Jenderal Idham Azis dan Kabaharkam Komjen Agus Andrianto dalam menyiapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah dan meredam gejolak di masyarakat,” kata Herman.

Menurut Herman, salah satu hal utama yang harus dijaga oleh aparat kepolisian dalam kondisi sekarang tak lain terjaminnya distribusi bahan pokok dan kebutuhan masyarakat.

“Terganggunya distribusi bahan pokok dan kebutuhan masyarakat, yang mungkin saja terjadi bila ada blokade jalan oleh pihak mana pun, akan sangat mungkin menimbulkan gejolak yang tidak kita inginkan bersama,” katanya.

Herman juga berpesan agar petugas di lapangan bersikap profesional.

Menurut politikus asal Ende, NTT, itu profesionalisme ini yang akan mempermudah pekerjaan polisi dan penerimaan masyarakat.

“Saya paham bahwa mungkin aparat letih, tetapi kepada mereka juga dibebankan tanggung jawab untuk bekerja profesional, tidak memperlihatkan sikap arogan, atau mengucapkan kalimat provokatif saat melakukan pengamanan,” tutur Herman.

Dia harap tidak ada lagi aksi provokatif seperti yang terjadi di Sumatera Utara baru-baru ini. Di sisi lain, dia juga meminta warga masyarakat untuk patuh pada anjuran pemerintah terkait protokol pencegahan penyebaran Covid-19 dan menjaga physical distancing demi melawan virus corona ini. (boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler