Polri Dukung Pembukaan Kembali Objek Pariwisata di Masa Pandemi

Kamis, 11 Maret 2021 – 02:25 WIB
Divisi Humas Polri Menggelar Webinar mengangkat thema 'Geliat Destinasi Pariwisata Super Prioritas di Tengah Pandemi' di Hotel Ambhara,Jakarta, Rabu (10/3). Foto: Ist for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Polri mendukung pembukaan kembali berbagai tempat rekreasi di tanah air khususnya destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) di masa pandemi COVID-19 dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Sebab, bila dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman), Indonesia memiliki potensi luar biasa. Itu terlihat dari tren kenaikan pelancong dari 10,41 juta (2015), naik menjadi 12,01 juta (2016), 14,04 juta (2017), dan 15,81 juta (2018).

BACA JUGA: Pelaku Pariwisata-Budayawan di Jabar Bakal Dapat Vaksin Covid-19

"Pariwisata menggeliat, ekonomi bangkit. Namun jangan lupa, patuhi protokol kesehatan," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono, dalam sambutan tertulis yang dibacakan Karo Telemedia Brigjen Pol. Muharrom Riyadi, dalam webinar di Hotel Ambhara, Jakarta, Rabu (10/3).

Webinar dengan tema “Geliat Destinasi Pariwisata Super Prioritas di Tengah Pandemi” itu menghadirkan narasumber seperti Ketua Umum APINDO Haryadi Sukamdani, Kabid Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19  Sonny Harry B. Harmadi.

BACA JUGA: Ini 3 Kebijakan Afirmasi Mendikbud untuk Guru Honorer dalam Rekrutmen PPPK

Berikutnya, Deputi Bidang Pengembangan Destinas dan Infrastruktur Kemenparekraf Hari Santoso Sungkar dan Dirpamobvit Korsabhara Baharkam Polri  Brigjen Pol. Suhendri.

Haryadi Sukamdani mengatakan pandemi COVID-19 dalam setahun terakhir telah memorakporandakan sektor pariwisata di Tanah Air. Pada April 2020, jumlah wisman anjlok 87,44 persen dari tahun sebelumnya.

BACA JUGA: Brigjen Rusdi: Sebenarnya Kalau Saklek, Wah Sudah Pidana Saja Itu

Kemudian, tingkat hunian kamar hotel di bawah 12,67 persen, restoran sebagian besar tutup, dan destinasi pariwisata ditutup sementara.

"Tumpuan pemulihan pariwisata adalah pemulihan bertahap dari wisawatan nusantara dan wisman, serta pembukaan Bali sebagai brand pariwisata dunia dengan protokol kesehatan dan kebersihan yang ketat," ucap Haryadi.

Dia melihat potensi besar kebangkitan sektor pariwisata di 2021. Para pihak yang semula menahan spending di 2020, diprediksi akan membelanjakannya tahun ini dalam kondisi penanganan pandemi yang diiringi dengan pelaksanaan vaksinasi di masyarakat.

"Kalau vaksinasinya sukses, pemulihan pariwisata akan lebih cepat, demikian pula sebaliknya," ucap Haryadi yang optimistis vaksinasi nasional akan sukses.

Sementara itu, Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Hari Santoso Sungkar menyebut, terjadi perubahan tren pola tujuan wisata akibat pandemi Covid 19.

"Ada kecenderungan pariwisata udara terbuka lebih disukai wisatawan," ucapnya.

Menurut Hari, pemerintah berupaya melakukan inovasi untuk beradaptasi dalam pengembangan pariwisata di masa pandemi Covid 19.

Sementara Kabid Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid 19 Sonny Harry B. Harmadi menyampaikan industri pariwisata telah dipersiapkan untuk menerima kunjungan wisatawan.

Persiapan dilakukan dengan membentuk satgas pada setiap lokasi pariwisata, menyiapkan ruang isolasi sementara, memahami prosedur penolongan pertama, dan memastikan penerapatan protokol kesehatan 3M.

Kemudian, menyiapkan wastafel dan sabun cuci tangan, memasang poster/stiker pengingat 3M, menjaga kebersihan tempat wisata dan memastikan penerapan CHSE (cleanless, health, safety, and enviromental suistainability) di tempat wisata.

“Sejumlah instansi, termasuk TNI, Polri, Pemda, bersinergi untuk mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan di tempat wisata itu,” pungkas Sonny.(gir/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler