jpnn.com - JAKARTA - Kapolri Jenderal (pol) Badrodin Haiti mengungkapkan, saat ini anak buahnya masih menggelar operasi perburuan pelaku terorisme di Poso, Sulawesi Tengah. Kali ini, operasi itu menggunakan nama Camar Meo 2.
Badrodin mengatakan, operasi Camar Meo 2 merupakan upaya memburu Santoso, gembong teroris yang saat ini paling dicari. Santoso diyakini masih bersembunyi di wilayah hutan di pegunungan Poso.
BACA JUGA: Muncikari Prostitusi Online Didampingi 7 Pengacara
"Selama Santoso belum tertangkap ini akan terus kami lakukan. Operasi Camar 1 sudah selesai kemarin, kemudian setelah TNI latihan, kami siapkan operasi Camar 2," ujar Badrodin di kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa (26/5).
Dari hasil operasi Camar Maleo 2, kata Badrodin, anak buahnya sudah meringkus kurir pembawa pasokan amunisi 700 butir peluru dari Sulawesi Selatan menuju Palu untuk diteruskan ke Poso. Kurir yang dibekuk itu diduga terkait dengan kelompok Santoso.
BACA JUGA: Lebaran 2015, Kendaraan Pribadi Diprediksi Meningkat
Dalam operasi itu, Polri membekuk tujuh orang tersangka terorisme. Sedangan dua terduga teroris lainnta terwa tertembak.
Karenanya Badrodin meyakini kekuatan kelompok Santoso saat ini sudah semakin lemah. Terutama sejak meninggalnya Daeng Koro alias Sabar Subagio yang juga dikenal sebagai penyokong Santoso pada awal April lalu.
BACA JUGA: Dorong Perpres Turunan UU Perlindungan Saksi dan Korban
"Kekuatan mereka semakin berkurang karena Daeng Koro sudah kena. Tapi di sana masih ada dua tokohnya selain Santoso. Ada Basri yang masih lakukan pengejaran," imbuh Badrodin.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Alhamdulillah, FPKB Sumbang Rp 100 Juta buat Pengungsi Rohingya
Redaktur : Tim Redaksi