jpnn.com, JAKARTA - Selain fokus dalam mengamankan dan mengawal kotak suara dari daerah ke pusat pasca-pencoblosan, Polri juga tengah gencar melakukan patroli siber di media sosial.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, patroli dilakukan oleh tim Direktorat Siber Bareskrim Polri.
BACA JUGA: Berkoar soal People Power, Eggi Sudjana Terancam Berurusan dengan Polisi
Adapun yang dipantau akun media sosial (medsos) yang biasa menyebarkan ujaran provokatif, terlebih di masa perhitungan suara.
“Kami pantau akun menyebarkan konten baik itu narasi, foto, video, dan rekaman suara, yang mengajak masyarakat berbuat onar," kata Dedi di Mabes Polri, Kamis (18/4).
BACA JUGA: Aiptu Saifudin Meninggal Dunia Usai Kawal Kotak Suara
BACA JUGA: Sejumlah Lembaga Survei Menangkan Jokowi - Ma’ruf Dilaporkan ke Bareskrim
Dedi menyampaikan, dalam narasi konten provokasi yang beredar, masyarakat diajak melakukan aksi protes berdasar hasil quick count dari sejumlah lembaga survei.
BACA JUGA: Tim Prabowo Dituding Gunakan Jasa Konsultan Cyber Asing
“Mereka bergerak di Instagram, YouTube atau Facebook. Kemudian juga melalui grup percakapan di WhatsApp," sebut Dedi.
Jenderal bintang satu ini juga mengakui setelah pencoblosan selesai, akun yang melakukan provokasi meningkat.
“Sebelumnya hanya sekitar 10-20 akun. Namun sekarang, jumlah akun itu meningkat mencapai 30-40,” sebut Dedi.
BACA JUGA: Berkoar soal People Power, Eggi Sudjana Terancam Berurusan dengan Polisi
Guna menindaklanjuti temuan ini, Polri berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk memblokir puluhan akun penyebar konten provokasi itu.
"Kalau masih menyebarkan provokasi, akan kami lakukan penegakan hukum sebagai langkah terakhir," tandas Dedi. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ombudsman Bakal Panggil Polri dan Bawaslu Soal Kasus AKP Sulman Aziz
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan