Polri Langsung Pantau Masjid Diduga Terpapar Radikalisme

Selasa, 27 November 2018 – 05:54 WIB
Brigjen Dedi Prasetyo. Foto: Elfany/jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menerangkan, pihaknya bergerak cepat menanggapi kabar 41 masjid di di lingkungan kementerian, lembaga serta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diduga terpapar radikalisme.

Menurut dia, setelah mendapat data dari Badan Intelijen Negara (BIN), anggotanya telah melakukan pemantauan langsung.

BACA JUGA: BIN Ungkap Masjid Terpapar Radikalisme, Serikat Buruh Sewot

Pemantauan dan pemetaan dilakukan Polri dengan menggandeng sejumlah instansi terkait seperti Kementerian Agama (Kemenag) dan pemerintah daerah.

"Jadi, kami langsung masuk ke situ,” ujar dia di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (26/11).

BACA JUGA: Fahri: BIN Harusnya Hanya Berbisik ke Telinga Presiden

Dia menambahkan, pihaknya juga memberikan edukasi serta pencerahan dalam aktivitas pemantauan dan pemetaan itu. Di sejumlah masjid tersebut, lanjutnya, pihak kepolisian pun memberikan pemahaman tentang bahaya radikalisme.

"TNI - Polri juga melakukan penggalangan pendekatan dengan seluruh tokoh informal untuk memberikan pencerahan tentang bahaya radikalisme," kata dia.

BACA JUGA: Ustaz HNW Ingatkan BIN soal Data Masjid dan Dai Radikal

Diketahui sebelumnya, BIN mengungkap ada 41 dari 100 masjid di lingkungan kementerian, lembaga serta BUMN yang terindikasi telah terpapar radikalisme.

"Yaitu, 11 masjid kementerian, 11 lembaga, dan 21 masjid BUMN," ujar Staf Khusus Kepala BIN Arief Tugiman di Jakarta, Sabtu (17/11).

Arief mengatakan terdapat tiga kategori tingkat paparan radikalisme dari 41 masjid tersebut. Pada kategori rendah ada tujuh masjid, 17 masjid masuk kategori sedang, dan 17 masjid masuk kategori tinggi. (cuy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BIN Dekati 50 Penceramah, Sebagian Level Merah


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler