Polri Minta Tembak di Tempat Tidak Dipandang Negatif

Sabtu, 19 Juli 2014 – 15:52 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Polri akan menerapkan prosedur tetap (protap) tembak di tempat untuk mengatasi kekacauan terkait pemilu presiden (pilpres).

Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Ronny Franky Sompie berharap protap tersebut tidak dipandang negatif oleh masyarakat.
Ronny menjelaskan, aturan tersebut semata-mata demi menjaga situasi keamanan jika suhu politik memanas.

BACA JUGA: Media Dihimbau Tidak Beritakan Pernyataan Yang Buat Suasana Panas

"Itu menggunakan peluru hampa dan karet yang tujuannya untuk melumpuhkan pelaku kejahatan yang membahayakan penyelenggara, timses, masyarakat atau aparat sendiri. Tembak di tempat jangan diteruskan dengan konotasi negatif," kata Ronny di Cikini, Jakarta, Sabtu (19/7).

Ronny menambahkan, lembaga juga melakukan upaya antisipasi untuk mencegah kekacauan saat pengumuman pilpres 2014. Personil kepolisian pun akan mulai disebar di sejumlah lokasi vital untuk melakukan penjagaan.

BACA JUGA: Sarankan Prabowo dan Jokowi Siapkan Materi Gugatan ke MK

Aparat intelijen kepolisian juga sudah bekerja untuk mendeteksi potensi konflik. Operasi intelijen juga menyentuh hingga level sosial media.

"Polri bukan pemadam kebakaran, sesuai tupoksi mengedepankan pencegahan dengan patroli, memperkecil upaya apapun yang berpotensi (konflik). Bukan untuk gagah-gagahan tapi memang untuk pencegahan," papar Ronny. (dil/jpnn)

BACA JUGA: Jumlah Saksi Penetapan Hasil Rekapitulasi Pilpres Mesti Dibatasi

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ancam Kerahkan Pendukung, Prabowo Dianggap Lecehkan Komitmen SBY


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler