Polri Pakai Alat Analisis Komposisi Tubuh-Tes MMPI pada Seleksi Akhir Akpol

Kamis, 11 Juli 2024 – 00:01 WIB
As SDM Polri Irjen Dedi Prasetyo ketika meninjau proses seleksi calon Akpol. Dok: Humas Polri.

jpnn.com, JAKARTA - Proses seleksi calon taruna Akademi Kepolisian (Akpol) Tahun Anggaran 2024 sudah memasuki tahap pusat.

Tahun ini SSDM Polri selaku panitia penyelenggara rekrutmen tingkat pusat menggunakan teknologi digital dalam mendeteksi kondisi tubuh yakni Body Composition Analyzer dan Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI)  II dengan metode Computer Assisted Test (CAT).

BACA JUGA: Kapolri dan Panglima Sampaikan Hal Ini kepada Capaja TNI-Polri

"Tahun ini teknologi baru yang kami gunakan dalam proses rekrutmen ada MMPI II online dan Body Composition Analyzer. Minnesota Multiphasic Personality Inventory itu untuk psikologis ya, menggali kepribadian seseorang, mendeteksi gangguan mental pada seseorang," ujar Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM Kapolri) Irjen Dedi Prasetyo dalam siaran persnya, Rabu (10/7).

Irjen Dedi menerangkan Body Composition Analyzer untuk mendeteksi dini kemungkinan cedera pada tulang dan otot.

BACA JUGA: Apresiasi Kinerja Satgas P3GN Polri, Sahroni: Terus Ganas Berantas Narkoba!

"Kegunaannya bisa deteksi dini kemungkinan-kemungkinan cedera otot tendon dan tulang saat aktifitas fisik," sambung dia.

Mantan Kapolda Kalteng itu menuturkan instrumen-instrumen yang serba digital dalam proses seleksi anggota baru diharapkan semakin meningkatkan objektivitas hasil pemeriksaan. Apalagi, tambah dia, Polri diharuskan mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi.

BACA JUGA: Selamat, 12 Alumnus Akpol Bhara Daksa Masuki Purnabakti Tanpa Cacat

"Proses rekrutmen dan pengembangan SDM Polri ini kita harapkan bersama, agar serba digital, menggunakan alat-alat canggih atau teknologi terkini. Karena memang menghadapi tantangan zaman, kita harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi, termasuk dalam proses pemeriksaan kesehatan, psikologi, akademik dan fisik," terang mantan Kadiv Humas Polri ini.

Sementara itu Kepala Biro Kesehatan Polri Brigjen I Gusti Gede Maha Andika memaparkan cara kerja alat Body Composition Analyzer dengan mengecek komposisi tubuh yang terdiri dari lemak, massa otot, massa tulang, metabolisme umur sel, kandungan air, pembakaran aktivitas dalam tubuh, lemak dalam perut dan lain-lain.

"Dalam rikkes juga ada pemeriksaan darah, HbA1c untuk mengecek prediksi diabetes melitus di kemudian hari, ?cek anti-HCV untuk cek Hepatitis C, USG dan USG abdomen. Di samping pemeriksaan lain yang sudah biasa dilakukan seperti cek fungsi paru atau spirometri, dan pemerikaaan lain oleh 11 spesialis klinis," ujar Brigjen Gusti.

Dan terkait tes MMPI II, Brigjen Gusti menyebut perbedaannya dengan MMPI pertama terletak pada variasi pertanyaan yang tertera bersifat baru, dan bisa diacak. MMPI II, lanjutnya, juga menyajikan soal-soal tes dengan hasil yang lebih rinci.

"Interpretasi hasil lebih rinci dan ?banyak aspek yang bisa dinilai," tambah Brigjen Gusti. (cuy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesan Habib Aboe kepada Taruna Akpol: Kawal Visi Indonesia Emas 2045


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler