jpnn.com, LOMBOK TENGAH - Kepala Baharkam Polri Komjen Agus Andrianto didampingi Kapolda NTB Irjen Mohammad Iqbal mengunjungi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, NTB, Minggu (8/11).
Kunjungan ini untuk memastikan proyek pemerintah, salah satunya sirkuit sepanjang 4,32 kilometer untuk perhelatan MotoGP, dikerjakan dengan aman.
BACA JUGA: Oh, MotoGP Indonesia di Mandalika Masih jadi Cadangan dalam Kalender 2021
Agus memastikan, Polri-TNI akan mengawal dan memastikan pembangunan investasinya berjalan lancar dan terkendali.
“Untuk itulah, saya bersama rombongan Baharkam Polri turun meninjau,” kata Agus usai meninjau proyek Sirkuit Mandalika Lombok Tengah, Minggu (8/11).
BACA JUGA: Gus Menteri Ngevlog di Homestay Desa Kuta, Tak Jauh dari Sirkuit Mandalika
Mantan Kapolda Sumatera Utara itu memprediksi sirkuit tersebut rampung dalam waktu dekat.
Agus menilai sirkuit ini akan mengharumkan nama Indonesia, khususnya NTB, serta mendongkrak ekonomi
BACA JUGA: Kapolri Perintahkan Kabaharkam untuk Pantau Program Covid-19 Irjen Iqbal
Oleh karena itu, eks Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim ini mengharapkan warga Lombok, umumnya NTB, mendukung dan menyukseskan pembangunan investasi yang ada. Sebab, Agus melihat ada sengketa tanah yang belum selesai.
“Beberapa waktu lalu memang ada kendala. Namun, tinggal menyisakan 5 persen saja,” kata Agus.
Managing Director The Mandalika I Wayan Karioka menjelaskan, proses pengerjaan lapis pondasi bawah sirkuit sudah mencapai 95 persen.
Setelah itu, pihaknya akan mengerjakan lapisan atas, yang dilanjutkan dengan pengaspalan.
Dia menargetkan Januari 2021 proyek ini rampung total.
Kemudian Juni, lanjut Karioka, penyelenggara MotoGP Dorna Sport akan melakukan pemeriksaan.
Termasuk persiapan uji coba sirkuit. “Kalau sudah siap semua, maka barulah MotoGP digelar,” kata Karioka.
Dia menilai Sirkuit Mandalika menjadi satu-satunya sirkuit di dunia yang dibangun di areal objek pariwisata. Tidak ada di negara lain, kecuali di Indonesia.
Meski demikian, Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) mencatat masih ada sengketa lahan yang sedang diselesaikan. Karioka memastikan, ITDC tetap mengedepankan pendekatan kekeluargaan.
Dia juga memastikan harga lahan bukan ditentukan ITDC atau pemerintah, melainkan tim penilai.
“Terkait sisa masalah lahan lima persen, kami pastikan dalam waktu dekat ini selesai,” kata Karioka.
Masyarakat yang merasa keberatan juga dipersilakan untuk menempuh jalur hukum.
Namun, Karioka menekankan, di tengah pandemi ini, keberadaan sirkuit dan investasi lain di KEK Mandalika, akan memberikan keuntungan bagi masyarakat NTB sendiri.
Di antaranya menciptakan lapangan kerja dan peluang usaha baru.
"Dampak Covid-19 ini tidak saja kesehatan, tetapi ekonomi sehingga KEK Mandalika inilah harapan kita,” jelas dia.
Dalam kunjungan itu, hadir juga Danrem 162/WB Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani. (tan/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga