JAKARTA -- Mabes Polri meminta masyarakat di Ambon menahan diri dari isu dan provokasi kerusuhanKepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Anton Bachrul Alam menjelaskan, kericuhan yang terjadi di Ambon dipicu tewasnya tukang ojek, Darmin Saimen
BACA JUGA: Tambahan Kuota Haji Hanya 10 Ribu
Tewasnya tukang ojek pada Sabtu (10/09) itu yang kemudian menjadi spekulasi karena diisukan dibunuh."Hasil otopsi menunjukkan adanya kecelakaan murni," ujar Anton di Mabes Polri kemarin petang
BACA JUGA: PKB Polisikan Lily Wahid
Darmin lalu dibawa ke rumah sakit dan meninggal
BACA JUGA: Kemenakertrans Yakin Tak Ada Staf Khusus Muhaimin Terlibat Suap
"Itu bisa dibuktikan dari hasil otopsiSemua tidak ada tanda-tanda kekerasanKami harap masyarakat memahami hal ini," katanyaSimpang siur penyebab kematian Darmin itu lalu membuat warga marahDua kelompok melakukan aksi saring serang, namun saat ini sudah dapat diredamKepolisian setempat dibantu tambahan 200 polisi dari Makassar, mengendalikan situasi"Kita pertimbangkan untuk mengirim bantuan jika diperlukanTapi dari laporan Kapolda, sudah dikendalikan," kata Anton
Terpisah, Menkopolhukam Djoko Suyanto mengaku sudah meminta Gubernur Maluku, Kapolri, Panglima TNI, dan Kepala BIN untuk mengantisipasi isu SARA di Ambon"Saya minta jangan lengah, karena pada masa lalu kejadian awal juga seperti ini," kata Djoko melalui pesan singkat kemarin
Dalam SMS itu, Djoko menginstruksikan agar pemda dan aparat keamanan segera mengumpulkan para tokoh agama dan masyarakat untuk bersama-sama melakukan upaya damai dan tidak melakukan tindak anarkis"Segera kumpulkan para tokoh agama, tokoh masyarakat dan yang terkait untuk bersama sama melakukan upaya damai," katanya
Menurut Djoko, aparat bertindak sangat pro aktif dalam kasus ini"Saat ini semua komponen sedang bekerja agar peristiwa itu tidak meluasBaru saja pukul 16.50 ini (kemarin sore, Red) Gubernur Maluku lapor bahwa situasi sudah mulai mereda, dan pertemuan muspida dan tokoh-tokoh masyarakat akan dilakukan lagi," katanya.
Informasi yang masuk ke desk Kementrian menyebutkan, situasi Ambon kembali memanas sore kemarin sekitar pukul 16.00 WITSuara tembakan di Kota Ambon, yang mencoba menghentikan kedua kelompok massa yang saling lempar batu, membuat suasana menjadi mencekamWarga yang bermukim di perbatasan wilayah Islam dan Kristen panik dan mengungsi ke masjid-masjid.
Lempar batu juga sempat terjadi di Jalan drLatumeten, sekitar kampus Universitas PattimuraDua kendaraan roda dua dibakar dan tiga unit angkutan kota jurusan Kudamati dan Bentas rusak akibat terkena lemparan batuDi sejumlah ruas jalan juga terlihat konsentrasi massa sambil membawa parang(rdl/nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenakertrans Tak Mau Terganggu Kasus Suap
Redaktur : Tim Redaksi