JAKARTA - Insiden pelemparan petasan alias mercon dalam laga tim nasional melawan Bahrain di Stadion Gelora Bung Karno pekan lalu benar-benar membuat Polri maluBetapa tidak, presiden SBY sampai harus meninggalkan lokasi dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2014 itu.
"Karena itu, ada antisipasi yang sudah dibuat
BACA JUGA: Pelatih Baru Persib tak Jamin Juara
Misalnya nanti ada tim yang masuk ke penontonBACA JUGA: Konflik Arema Sudah Diserahkan ke PSSI
Mantan Kapolres Pasuruan itu menyebut, penjuru pengamanan laga berikutnya yakni 11 Oktober tetap berada di Polda Metro Jaya
BACA JUGA: Timnas U-23 Nyaris Malu di Bantul
Saat ditanya soal sanksi bagi petugas yang lalai, Boy mengaku tahapnya masih dalam penyelidikan"Secara internal pasti ada evaluasiSudah berjalan," katanyaApa akan ada pencopotan? "Oh tidak, tidak sejauh itu," elak mantan Kanit Negosiasi Densus 88 Polri ini
Empat pelaku yang sebelumnya ditangkap, kini sudah dilepaskan dan hanya dilakukan pembinaanDari pemeriksaan, petasan diperoleh penonton dari membeli di dalam stadionPetasan seharga Rp 10 ribu itu ditengarai dimasukan ke dalam stadion melalui celah-celah yang tidak diawasiPadahal, petugas saat itu menjaga di setiap pintu masuk stadion.
Petasan diduga dimasukan saat suasana masih sepi, penjagaan belum terlalu ketat"Tidak hanya petasan, ke depan kita juga akan tertibkan soal asap yang dinyalakan secara berlebihanItu menyesakkan nafas dan cukup menggangu," kata Boy
Secara terpisah, Direktur Indonesian Police Watch Neta Sanusi Pane mendesak Mabes Polri melakukan pencopotan terhadap pejabat Polda Metro Jaya yang bertanggungjawab dalam pengamanan"Bayangkan, presiden dipermalukan di depan publikIngat itu ditonton internasional lho," katanya
Menurut penulis buku Jangan Bosan Kritik Polisi itu, jika dibiarkan saja akan jadi citra buruk bagi kapolri."Berarti Jenderal Timur Pradopo diam saja melihat anak buahnya lalai yang ujungnya wibawa SBY jatuh," katanya(rdl/iro)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terkejut, Pemain Timnas Temui Riedl
Redaktur : Tim Redaksi