jpnn.com, JAKARTA - Langkah Polri menggulung kelompok ujaran kebencian dan pembuat hoaks Muslim Cyber Army (MCA) terasa imbasnya di media sosial. Berdasar klaim Polri, kini ada penurunan hoaks dan ujaran kebencian.
Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, saat ini hoaks tentang penganiayaan ulama menurun. Hanya saja, masih ada hoaks tentang telur palsu.
BACA JUGA: Omzet Pedagang Turun 40 Persen Gara-Gara Isu Telur Palsu
“Untuk yang penganiayaan ulama menurun. Tapi hoaks masalah pangan, telur palsu merebak di mana-mana," ujar Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (21/3).
Setyo menambahkan, jika masyarakat memang menemukan telur palsu maka sebaiknya segera melapor ke pihak berwenang. Menurutnya, sampai saat ini belum ada teknologi untuk memalsukan telur dengan biaya lebih murah.
BACA JUGA: Bersama FPI, Polda Metro Jaya Siap Perang
Mantan wakil kepala Badan Intelijen Keamanan (Baintelkam) Polri itu menambahkan, isu telur palsu ini dapat merugikan para peternak ayam. Pasalnya, isu itu bisa memicu masyarakat enggan mengonsumsi telut.
Setyo menambahkan, peternak ayam telur mengeluhkan isu itu. “Kalau lama-lama peternak bangkrut," ujar dia.
BACA JUGA: Kasatgas Pangan Bantah Telur Palsu Beredar di Pasar
Bahkan, imbas menurunnya konsumsi telur bisa berimbas pada generasi mendatang lantaran kekurangan protein. "Saya melihat ke depan ada sesuatu yang berbahaya kalau (hoaks telur palsu, red) kita telan mentah-mentah. Kalau ada telur diduga palsu, segera ke dinas peternakan terdekat,” tandas dia.(mg1/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BIN Punya Alat Canggih, Pembuat Hoaks Sangat Mudah Ditemukan
Redaktur : Tim Redaksi