jpnn.com, JAKARTA - Institusi Polri sedang diserang isu tak sedap. Pucuk pimpinannya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian disebut menerima aliran dana dari salah satu terpidana kasus suap yakni Direktur CV Sumber Laut Perkasa Basuki Hariman.
Isu itu dimunculkan laporan Indonesialeaks dan dimuat dalam beberapa media. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pun didesak untuk bisa memeriksa Tito dalam pusaran rasuah itu.
BACA JUGA: Uni Fahira sebut Situs Skandal Sandiaga Melecehkan Polisi
Namun, Polri tak mau ambil pusing dengan adanya laporan Indonesialeaks tersebut.
Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menegaskan, mereka saat ini masih fokus dengan kasus yang menghebohkan dan menyeret sejumlah elite politik yakni penyebaran kabar bohong Ratna Sarumpaet.
BACA JUGA: Cegah Aksi Pembalasan, The Jakmania Silaturahmi dengan Polri
“Kami enggak akan membuang waktu yang tidak perlu, sekarang fokus ke kasus menghebohkan yakni Ratna Sarumpaet. Kami fokus periksa orang-orang terkait,” tegas dia.
Setyo menambahkan, sejak 2017 pihaknya sudah membantah soal aliran dana yang masuk ke pimpinan Polri. Selain itu, ada juga disebut petugas Bea Cukai yang menerima aliran dan hal tersebut juga sudah dibantah.
BACA JUGA: KemenPAN-RB Melibatkan Polri untuk Pengamanan Tes CPNS 2018
“Polda Metro Jaya memeriksa Pak Basuki Hariman. Dia tidak mengakui apa yang tertulis (catatan penerima dana),” tegas dia.
Ketika disinggung soal hubungan Polri dan KPK saat ini, Setyo enggan berkomentar lebih jauh. Karena hingga saay ini KPK belum bereaksi dengan adanya laporan Indonesialeaks tersebut.
“Ya jangan tanya saya, tanya ke KPK dong itu. Kok nanya KPK ke saya,” tandas dia. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tujuh Zona Rawan Pemilu 2019
Redaktur : Tim Redaksi