jpnn.com, JAKARTA - Polri menargetkan satu personel Pembinaan Masyarakat (Binmas) untuk tiap desa di Indonesia.
Untuk menunjang kinerja menyelesaian persoalan, personel Binmas akan dilengkapi dengan aplikasi Binmas online.
BACA JUGA: Hmmm... Inilah Sebab Bandar Narkoba Memilih Indonesia
Kepala Korps Pembinaan Masyarakat (Kakorbinmas) Irjen Arkian Lubis menuturkan, saat ini jumlah desa di Indonesia ada sekitar 74 ribu.
Jumlah itu begitu banyak bila dibandingkan dengan jumlah Binmas yang hanya 56 ribu personel.
BACA JUGA: Tes Masuk Polri Titipan Langsung Dicoret
"Artinya, satu personel Binmas bisa membawahi dua hingga tiga desa, bahkan lebih," terangnya.
Padahal, Binmas memiliki tuntutan kerja untuk bisa menyelesaikan persoalan sosial, lingkungan bahkan ekonomi.
BACA JUGA: Mayat Terduga Teroris Sudah di RS Polri, Nih Fotonya
Persoalan itu yang memungkinkan untuk memicu masalah keamanan. "Dengan harus membawahi beberapa desa, tentu tidak bisa maksimal," jelasnya.
Dengan tugas Binmas yang harus datang ke tiap desa menemui warga satu per satu untuk mendeteksi kemungkinan gangguan keamanan. Kekurangan personel ini menjadi salah satu hambatan.
"Maka, Polri menargetkan untuk mencapai jumlah satu desa satu Binmas," terangnya.
Saat ini hanya ada tiga Kepolisian Daerah (Polda) yang personelnya Binmas yang mencukupi, yakni Bali, Djogjakarta dan Nusa Tenggara Barat. 30 Polda lainnya jumlahnya kurang.
"Walau bisa dipahami tiga polda ini wilayahnya cukup kecil," terangnya.
Perbaikan sistem kerja juga harus dilakukan untuk meningkatkan pelayanan Binmas.
Karena itu saat ini sedang dirancang Binmas online untuk skala nasional. "Ini aplikasi yang dirancang meningkatkan deteksi dini," paparnya.
Aplikasi tersebut dirancang dengan sejumlah fungsi, salah satunya, mendeteksi lokasi personil Binmas. sebagai upaya pengawasan agar Binmas benar-benar bekerja melayani masyarakat.
"Bisa diketahui apakah benar Binmas datang ke desa yang dikoordinir," terangnya ditemui di sebuah acara diskusi di Ancol.
Dalam aplikasi itu, Binmas juga bisa secara langsung memberitahukan adanya permasalahan yang ditemui.
Dengan begitu Binmas bisa langsung mendapatkan arahan dari atasan untuk menyelesaikan persoalan.
"Bahkan pengguna Binmas Online juga diharapkan ada dari masyarakat," jelasnya.
Setiap masyarakat bisa menggunakan aplikasi tersebut untuk melaporkan berbagai problem yang terjadi. Dengan begitu, Binmas bisa langsung terjun ke lapangan untuk terlibat menyelesaikannya. "Peran masyarakat penting sekali," tuturnya.
Tak hanya itu, dalam aplikasi tersebut juga akan ada data terkait Badan Usaha Jasa Pengamanan (BUJP), Satpam hingga berbagai organisasi masyarakat.
Sehingga, semua bisa terkoordinir dan terlibat aktif dalam mengamankan daerahnya."Dalam waktu dekat aplikasi ini bisa digunakan," terangnya.
Saat ini tender untuk aplikasi tersebut sedang dalam proses. Targetnya, tahun depan Binmas sudah bisa menggunakan aplikasi tersebut. "Tender baru berjalan," paparnya.
Setelah aplikasi dan penambahan personel, maka kinerja Binmas optimis akan membaik.
Setidaknya, semua Binmas akan bekerja seperti beberapa Binmas yang berprestasi.
Misalnya, Binmas di Sulawesi Ten ggara yang bisa mengubah kampung pembuat minuman keras dari aren menjadi gula aren.
"Kampung pembuat miras ini sekarang sebagian besar menjadi pembuat gula aren. Kinerja semacam ini sangat penting sekali. karena miras menjadi pemicu persoalan sosial," tegas jenderal berbintang dua tersebut. (idr)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dor, Satu Terduga Teroris Tewas di Cilegon
Redaktur & Reporter : Soetomo