Polri Temukan Fakta Mencengangkan Terkait Jaringan NII, soal 77 Anak 13 Tahun

Selasa, 12 April 2022 – 15:45 WIB
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan (tengah) saat memberi keterangan di Mabes Polri. Foto: Fransiskus Adryanto Pratama/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Densus 88 mencatat banyak anak di bawah umur yang tergabung dalam kelompok Negara Islam Indonesia (NII).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyebutkan ada 77 anak berumur 13 tahun dicuci otaknya oleh NII.

BACA JUGA: Anggota Polri Ini Patut Dicontoh, Sisihkan Gaji untuk Membangun Lembaga Pendidikan Al-Qur’an

"Ditemukannya 77 orang anak berumur 13 tahun yang dicuci otak dan dibaiat untuk sumpah kepada NII," kata Ramadhan, Selasa (12/4).

Perwira tinggi Polri itu juga menyebutkan ada 126 orang dewasa yang direkrut NII saat berusia belasan tahun.

BACA JUGA: Ade Armando Sempat Muntah Darah Seusai Dikeroyok saat Demo 11 April

Karena itu, Polri berkoordinasi dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) guna mengembangkan jaringan tersebut.

"Orang dewasa direkrut saat usia masih belasan tahun," ujar Ramadhan.

BACA JUGA: Habib Aboe: Pernyataan Kapolri di Depan BEM SI Harus Dicermati Seluruh Jajaran Polri

Alumnus Akpol 1991 itu perekrutan anggota NII dilakukan secara terstruktur dan sistematis.

Sebab, dilakukan tanpa memandang jenis kelamin dan batas usia. 

"Proses perekrutan anggot NII juga digelar secara terstruktur. Khusus bagi yang akan diangkat menjadi pengurus atau pejabat," kata Ramadhan.

Ramadhan menyebutkan proses perekrutan untuk menjadi anggota NII melewati empat tahap yang disebut pencorakan.

"Tiap calon warga harus melalui tiga tahap baiat," ujar dia.

Jaringan tersebut, kata Ramadhan, berkembang masif di berbagai wilayah tanah air, yakni Jakarta, Tangerang, Jawa Barat, Bali, Sulawesi, Maluku, dan Sumatera Barat (Sumbar).

Dia mencontohkan kelompok NII di Sumbar memiliki keinginan untuk mengubah pancasila dengan ideologi lain.

Di sisi lain, memiliki hubungan dengan kelompok teror di wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Bali.

Asapun dari serangkaian rencana tersebut, adanya upaya serangan teror yang tertuang dalam wujud perintah, mempersiapkan senjata tajam menggunakan golok dan mencari para pandai besi.

"Temuan alat bukti arahan persiapan golok tersebut, sinkron dengan temuan barbuk sebilah golok panjang milik salah satu tersangka," kata Ramadhan.

Densus 88 telah menangkap 21 tersangka jaringan NII.

Sebanyak 16 tersangka di Sumbar. Adapun lima lainnya di wilayah Tangerang Selatan. (cr3/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perwira Brimob Meninggal saat Mengamankan Demo di Kendari, Penyebabnya?


Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler