jpnn.com - JAKARTA – Tim kepolisian terus memburu aktor intelektual bentrok antarkelompok massa dan pembakaran sebuah rumah di Aceh Singkil, Nanggroe Aceh Darussalaman. Saat ini Polri sudah menetapkan tiga tersangka dan menyatakan sejumlah tersangka lain masuk dalam daftar pencarian orang.
"Beberapa di antaranya terus dilakukan pengembangan. Termasuk siapa aktor intelektual atau pihak yang merancang peristiwa, itu kita telusuri dan lakukan pencairan,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Agus Rianto, Kamis (15/10).
BACA JUGA: La Ode Ida Anggap Kasus Singkil, Terinspirasi Peristiwa Tolikara
Dia mengatakan, penyidik masih terus mendalami pemeriksaan saksi, barang bukti termasuk rekaman kejadian yang dimiliki untuk menentukan siapa aktor intelektual yang harus bertanggungjawab dalam insiden ini. “Itu kita masih kembangkan,” tegasnya.
Polri sejauh ini sudah menahan tiga tersangka berinisial S, N dan I yang diduga terlibat perusakan dan pembakaran. Mereka dijerat pasal 187, 160, 169, 170 dan 55 KUHP dengan ancaman hukuman sampai dengan 12 tahun penjara.
BACA JUGA: Tersangka KPK, Rio Capella Segera Disingkirkan NasDem
Penetapan tersangka dan DPO itu dilakukan setelah polisi melakukan pemeriksaan marathon terhadap sekitar 50 saksi, menyita barang bukti, serta melihat rekaman kejadian. Barang bukti yang disita antara lain beberapa senjata tajam, bom Molotov, kendaraan roda empat dan enam, parang dan lainnya.
Namun, belum diketahui siapa aktor intelektual di balik kerusuhan yang menyebabkan satu korban tewas bernama Samsul, serta empat warga lain termasuk satu anggota TNI Pratu Narto mengalami luka-luka itu. Termasuk pelaku penembakan menggunakan senjata air gun yang menewaskan Samsul.
BACA JUGA: Gerindra: Jokowi Minim Prestasi, Nilainya Ini
Secara umum, Agus menegaskan, situasi di Aceh Singkil sudah kondusif. Polisi berharap kejadian serupa tak terulang. Karenanya, masyarakat Aceh maupun di seluruh Indonesia diingatkan tidak mudah terprovokasi informasi yang tidak jelas serta cenderung menyesatkan.
“Situasi yang selama ini telah kita bangun di tengah perbedaan supaya bisa dipelihara karena itu satu kekayaan di negara kita,” imbaunya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kolega Kaget Sekjen NasDem jadi Tersangka KPK
Redaktur : Tim Redaksi