jpnn.com, JAKARTA - Wakapolri Komjen Ari Dono Sukmanto mengatakan, pihaknya tidak segan menindak tegas massa yang melakukan kerusuhan pada Pemilu 2019.
Polri sendiri sudah melakukan simulasi menghadapi massa yang mendatangi lokasi sidang sengketa Pemilu 2019 di gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jumat (14/9).
BACA JUGA: Polri Sebar Pasukan Intel di Papua
Menurut Ari, simulasi itu membuat anggotanya lebih siap menghadapi pemilu.
"Kami berikan tembakan peringatan ke udara. Kalau dia tidak mengindahkan bahkan menyerang, secara bertahap dibubarkan sampai dengan melumpuhkan," ujar Ari, Jumat (14/8).
BACA JUGA: Khusus Pengamanan Pemilu, Polri Kerahkan 272.880 Personel
Ari mengatakan, ada beberapa evaluasi dari simulasi itu. Karena itu, Polri akan terus mematangkan persiapan untuk mencegah terjadinya kerusuhan maupun insiden yang mengganggu persidangan.
Menurut Ari, Polri memiliki tahapan-tahapan saat melakukan pengamanan. Namun, pihaknya tetap akan mengutamakan dialog dan negosiasi.
BACA JUGA: Bamsoet Desak KPU & Bawaslu Petakan Daerah Rawan DPT Ganda
"Polri tidak ada tindakan langsung eksekusi atau terlalu represif. Pasti diawali dengan dalmas (pengendalian massa), ada polwan, imbauan-imbauan, dan negosiasi," tegas dia.
Nantinya, anggota akan bertindak ketika sudah ada korban maupun kerusakan harta benda.
"Setelah bubar, kembali dia melakukan perusakan-perusakan, ada tim kami lagi. Satgas yang akan mengejar mereka," ujar Ari. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terancam Tak Lolos PT, PKS Ogah Percaya Survei LSI Denny JA
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan