jpnn.com, JAKARTA - Buntet Pesantren, Cirebon, Jawa Barat akan menggelar doa bersama untuk Negeri di halaman Masjid Agung Buntet, Selasa (26/7).
Penanggung jawab kegiatan, Muhammad Abdullah Syukri mengungkapan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo akan hadir dalam doa bersama itu dengan tujuan untuk menghilangkan jarak antara Polri dengan basis kultural pesantren.
BACA JUGA: Sebelum Tinggalkan Indonesia, Jokowi Menitipkan Pesan kepada Kapolri, Lihat
"Oleh karena itu, dibutuhkan konsolidasi di ruang kultural yang dapat memiliki koordinasi langsung ke Polri dan pemerintah," kata Syukri dalam keterangannya, Senin (25/7).
Pria yang akrab disapa Abe itu menjelaskan konsolidasi kultural adalah upaya untuk memaksimalkan potensi sumberdaya berbasis pesantren yang belum tersentuh secara menyeluruh.
BACA JUGA: Kapolri Sampaikan Pesan Khusus di Hadapan Ratusan Jawara Banten
Menurut dia, konsolidasi kultural tersebut bisa diwujudkan dalam kegiatan seperti tausiyah, halaqoh kebangsaan, dan zikir kerakyatan.
"Kami akan gelar silahturahmi dengan Kapolri yang sekaligus akan membahas berbagai macam isu. Ini juga sebagai upaya dukungan pesantren terhadap pemerintah dan Polri dalam menghadapi beragam persoalan," jelas Delegasi Y20 Indonesia itu.
BACA JUGA: Kapolri Jenderal Listyo Tunjuk Brigjen Anggoro Sukartono Plh Karopaminal Divpropam Polri
Abe menyebutkan pemerintah, khususnya Polri saat ini tengah menghadapi berbagai tantangan kebangsaan.
Terkait hal tersebut, Abe menyakini, Kapolri tetap menjunjung visi Presisi (Prediktif, Responsibilitas dan Transparansi Berkeadilan).
"Dengan visi Presisi, Kapolri membawa Polri menjadi garda terdepan dalam melindungi seluruh warga negara di masa pandemi, Polri beradaptasi secara cepat dalam urusan darurat," ujar putra KH. Hasanuddin Kriyani itu.
Abe juga menyebutkan Listyo Sigit Prabowo juga telah menaruh perhatian terhadap santri yang dibuktikan dengan ratusan santri yang direkrut menjadi anggota Polri.
Di sisi lain, Ketua YLPI Pondok Buntet Pesantren KH. Salman Al Farisi menjelaskan kegiatan itu sekaligus menjadi rangkaian acara haul almarhum sesepuh dan warga Pondok Pesantren Buntet.
"Haul ini merupakan sebuah tradisi yang merentang dalam waktu yang sangat panjang. Haul Buntet kali ini secara langsung dihadiri oleh para sepuh, santri, alumni, dan masyarakat Cirebon yang sebelumnya hanya digelar secara virtual sejak pandemi," jelas KH Salman.(mcr8/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra