“Pemerintah hendaknya fokus menggulirkan program berdampak positif untuk mengurangi kemiskinan, pengangguran dan kesenjangan ekonomi yang memicu terorisme di tanah air," ujar Poppy, di gedung DPD kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (27/9).
Sepanjang perjalanan sejarah terorisme di Indonesia, lanjutnya, pelaku-pelaku bom bunuh diri yang terungkap di kepolisian ternyata berlatar belakang keluarga miskin yang digerakkan oleh motif radikalisme agama, pelanggaran harkat kemanusiaan atau diskriminasi, negara non-demokrasi, atau kesukuan dan nasionalisme (separatisme).
“Peristiwa teror di Indonesia banyak terhubung dengan radikalisme agamaRadikalisme agama menjadi penyebab unik karena motif yang mendasari bersifat tidak nyata
BACA JUGA: Mangindaan: PNS Bandel karena PPK Juga Bandel
Berbeda dengan kemiskinan, pengangguran, dan kesenjangan atau perlakuan diskriminasi yang nyata dan teramati,” pungkas anggota Komite II DPD iniBACA JUGA: Yosepa Hayat Dikenal Jago Merakit Bom
BACA JUGA: JK: DR Azhari Ditangkap dengan UU yang Sama
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemda Diminta Hitung Kebutuhan PNS untuk 5 Tahun
Redaktur : Tim Redaksi