JAKARTA - PDI Perjuangan DKI Jakarta menerbitkan hasil survey tahap pertama persepsi publik atas sejumlah nama bakal calon gubernur yang akan bertarung pada Pilkada 2012Hal itu dilakukan untuk mengukur sejauh mana elektabilitas nama figur
BACA JUGA: Demokrat Tidak Segan Pecat Nazaruddin
Hasil survey juga dapat menjadi acuan bagi partai berlambang banteng itu menyusun strategi pemenanganBACA JUGA: Nazaruddin Terancam Dipecat
“Tahapan survey dibagi tigaSurvey tahap pertama, dilaksanakan pada 18-23 Maret 2011 dengan mengambil 1.436 responden yang tingkat kepercayaannya 95 persen
BACA JUGA: FPKB Tuding Ide Legalisasi Ganja Pesanan Mafia
Sampling error sekitar 4,8 persen dan menggunakan metode Multistage Random SamplingHasilnya, tingkat popularitas bakal calon pada posisi pertama diisi oleh Rano Karno sebanyak 98 persenDisusul nama Fauzi Bowo 97 persen, Sutiyoso 95 persen, Tantowi Yahya 93 persen, Adang Darajatun 76 persen, Nachrowi Ramli 23 persen, Prya Ramadhani 8 persen, Triwisaksana 8 persen, Boy Sadikin 6 persen, Joko Widodo 5 persen, dan Bambang DH sebanyak 4 persen.Sedangkan kandidat bakal calon gubernur yang banyak dipilih yakni, Fauzi Bowo 28,3 persen, Rano Karno 27,4, persen, Tantowi Yahya 9 persen, Nachrowi Ramli 7,6 persen, Bambang DH 2,8 persenNamun terdapat responden yang tidak menentukan pilihan sebanyak 31 persen.
Sementara untuk kandidat calon wakil gubernur, terdapat Rano Karno di urutan pertama yakni sebanyak 18,2 persenDisusul oleh Tantowi Yahya 8,8 persen, Prijanto 6,9 persen, dan Bambang DH 3,4 persenSebanyak 67 persen responden belum menentukan pilihan.
Begitupun dengan pasangan calon gubernur dan wakil gubernurSurvey menunjukan pasangan Fauzi Bowo-Rano Karno sebanyak 38 persen, Rano Karno-Tantowi Yahya sebanyak 22 persen, Rano Karno-Nachrowi Ramli sebanyak 22 persen, dan pasangan Nachrowi Ramli-Rano Karno sebanyak 20,7 persen“Akan tetapi pasangan yang dianggap paling efektif sosialisasinya yakni Rano Karno dan Fauzi Bowo yaitu 28 persen,” beber Rio.
Aspek yang dijadikan pertimbangan dalam memilih calon gubernur, yakni figur yang memiliki kemampuan dalam memecahkan persoalan yang dialami ibu kotaMenurut pemilih, calon gubernur harus berasal dari kalangan intelektual/akademisi atau tokoh masyarakat“Mayoritas pemilih menyatakan calon gubernur tidak harus putera Betawi asli,” tukasnya(rul)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hemas Pesimistis RUU Jogjakarta Tuntas Sebelum Oktober
Redaktur : Tim Redaksi