jpnn.com, JAKARTA - DPPPAN masih menggodok kemungkinan pembentukan poros baru untuk menghadapi dua pasangan bakal cagub-cawagub di Pilgub Jatim.
Ketua DPP PAN Yandri Susanto mengatakan, pihaknya masih membahasnya di internal. ’’Belum selesai pembahasannya,” tutur dia.
BACA JUGA: Prabowo jadi Pilih Yenny Wahid? Tunggu Kejutan 3 Januari
Anggota Komisi II DPR itu menerangkan, setelah diputuskan di internal PAN, partainya membahasnya bersama Gerindra dan PKS.
Rencananya, pada 2 atau 3 Januari, tiga partai tersebut kembali bertemu untuk mematangkan pembentukan poros ketiga.
BACA JUGA: Kecewa pada Prabowo, Yusran Aspar Tinggalkan Gerindra
Jika pertemuan itu tidak mundur, kemungkinan pada 5 atau 6 Januari ada keputusan apakah membentuk poros baru atau bergabung dengan koalisi yang sudah ada. ’’Nanti kami sampaikan,” ujar sekretaris Fraksi PAN itu.
Meski tampaknya banyak pilihan figur untuk poros baru tersebut, pengamat politik menyebutkan bahwa tantangan poros baru cukup sulit.
BACA JUGA: Nama Anang Muncul Lagi untuk Dampingi Moreno di Pilgub Jatim
Pengamat politik sekaligus Direktur Surabaya Survey Center (SSC) Mochtar W. Oetomo mengungkapkan, masalahnya kini bukan lagi pada sosok figur.
’’Mendekati waktu akhir, permasalahan yang diperhatikan partai adalah tentang kalkulasi menang dan kalah,” papar Mochtar.
Kompetensi tokoh tidak lagi menjadi poin utama yang dilihat partai-partai yang masih mengambang saat ini. Tetapi, kemampuan mereka untuk menyamai popularitas dan elektabilitas Gus Ipul dan Khofifah.
Memang, lantas muncul kesan bahwa poros baru itu sulit mencari tokoh. Namun, Mochtar optimistis poros ketiga tetap eksis. Sebab, koalisi yang dibangun Gerindra saat ini berpengaruh pada pileg dan pilpres.
Di sisi lain, Bupati Trenggalek Emil Dardak yang menjadi cawagub Khofifah mengatakan, dirinya masih berkomunikasi dengan PAN, Gerindra, dan partai-partai lain.
’’Dengan PAN masih komunikasi sampai sekarang. Saya lihat Gerindra juga sebenarnya punya banyak pilihan,” ujar Emil saat ditemui di Surabaya, Minggu (31/12).
Menurut Emil, tidak masalah meski partai-partai tersebut belum menentukan sikap hingga hari ini.
Jika menilik sejarah, lanjut dia, konfigurasi pasangan calon baru benar-benar pasti justru saat last minute. Yang ada sekarang bisa jadi berubah, bergantung dinamika masing-masing partai.
Pasangan Khofifah-Emil saat ini masih menunggu rekomendasi dari partai-partai lain yang sudah menyatakan dukungan. Misalnya, Nasdem dan PPP.
Emil mengatakan sudah mendapat informasi soal rekomendasi dari dua partai tersebut.
’’Undangan Nasdem sudah ada. PPP sudah informasi. Harapan kami, ketua partai juga bisa ikut menyerahkan (rekomendasi). Tapi, kami memaklumi jika tidak bisa karena ini kan pilkada serentak,” jelas Emil. (deb/lum/c7/oni)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua Dai Muda Minta Gerindra Tak Ragu Usung La Nyalla
Redaktur & Reporter : Soetomo