Poros Ketiga Berpeluang Usung Gatot-Cak Imin

Rabu, 08 Agustus 2018 – 22:33 WIB
Gatot Nurmantyo. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Said Salahudin mengatakan Gatot Nurmantyo-Muhaimin Iskandar berpeluang diusung sebagai pasangan capres-cawapres di Pilpres 2019, jika poros ketiga terbentuk.

Poros ketiga berpeluang terbentuk dimotori PKB, PAN dan PKS, jika Prabowo Subianto menggandeng Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres, dan Joko Widodo menggandeng nama selain Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar sebagai pendampingnya.

BACA JUGA: Andi Arief Berkicau soal Prabowo di Twitter, Pedas Banget

“Di sinilah saya kira kepentingan PKS, PAN, dan PKB bertemu. Jika kemungkinan itu benar-benar terealisasi, ketiga parpol ini akan menjelma menjadi koalisi partai-partai politik berbasis massa Islam. Untuk capresnya bisa saja Gatot Nurmantyo," ujar Said di Jakarta, Rabu (8/8).

Menurut Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) ini, mantan Panglima TNI itu selama ini dikenal cukup dekat dengan kelompok ulama.

BACA JUGA: Jokowi Pastikan Tak Ada Pertemuan Malam Ini untuk Bahas PAN

"PKS saya kira bisa menerima. Sementara di PAN, nama Gatot sepertinya cukup sering disebut-sebut. Bagi PKS dan PAN mungkin saja Gatot dipandang tokoh yang paling mendekati figur Habib Salim Segaf Al-Jufri dan Ustaz Abdul Somad dalam konteks pergaulannya di lingkungan kelompok Islam," katanya.

Oleh sebab itu, peluang poros ketiga bentukan PKS, PAN, dan PKB dalam skenario ini bisa saja mengusulkan Gatot dan Cak Imin sebagai pasangan capres-cawapres mereka.

BACA JUGA: Cak Imin & UAS Sangat Mungkin Jadi Penentu Poros Baru

Peluang poros ketiga terbentuk, kata Said kemudian, juga terbuka jika Prabowo pada akhirnya memilih Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Al-Jufri dan bukan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres.

“Peluang duet Prabowo-Habib Salim memang semakin menipis, tapi jika tetap diusung Gerindra-PKS, terbuka kemungkinan Demokrat yang akan menemani PAN untuk menggagas poros ketiga," ucapnya.

Menurut Said, skenario poros ketiga versi yang kedua ini, tetap mengasumsikan Cak Imin keluar dari kubu petahana, karena batal digandeng Jokowi sebagai cawapres.

"Saya kira mungkin saja Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menukar AHY dengan Gatot.

Karena bukan orang yang baru ia kenal. SBY yang melantik Gatot sebagai KSAD saat menjabat presiden. Di antara mereka pasti sudah terbangun relasi yang bersifat personal," katanya.

Said memprediksi, faktor kepercayaan SBY mungkin menjadi dasar pertimbangan dan keyakinan SBY merestui Gatot sebagai capres dari poros Demokrat, PAN, dan PKB, dengan Muhaimin Iskandar sebagai cawapresnya.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Klaim Melibatkan KPK Tentukan Cawapres, Febri Bantah


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler