jpnn.com, DELISERDANG - Petugas Bandara Internasional Kualanamu berhasil meringkus empat porter terduga pelaku pencurian bagasi penumpang pesawat Lion Air JT 125 rute Pekanbaru-Medan.
Kapolsek Beringin Polresta Deliserdang MLK Tobing di Beringin, Selasa (28/1) ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa kejadiannya terjadi pada hari Sabtu (25 /1) pukul 10.17 WIB pesawat Lion Air JT 125 Boeing dari Pekanbaru dan tiba di Bandara Kualanamu.
BACA JUGA: Innalillahi, Susanti Meninggal Dunia dengan Kondisi Berlumuran Darah
"Para tersangka yang merupakan petugas porter yang piket saat itu masuk ke dalam bagasi pesawat untuk mengangkat bagasi kemudian mengambil uang sejumlah Rp34 juta dari dalam tas bagasi salah seorang penumpang," katanya.
Keempat tersangka yakni Surya Kristian Ketaren warga Langkat, Boy Manurung, Alfan Pardamean Sibarani warga Lubuk Pakam dan Joel Edgar Rucarda Purba warga Simalungun kini sudah diamankan pihak kepolisian untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
BACA JUGA: Terlibat Kasus Pencurian Kendaraan Bermotor, Camat Resmi Jadi Tersangka
Petugas keamanan Bandara Internasional Kualanamu memeriksa tempat bagasi penumpang maskapai Lion Air JT 125 rute Pekanbaru-Medan terkait peristiwa pencurian tas bagasi penumpang. Foto: ANTARA/HO
BACA JUGA: Dibawa Kabur 4 Tahun Silam, Bocah SD Pulang ke Rumah dalam Keadaan Hamil
Para pelaku diduga membongkar tas bagasi titipan penumpang bernama Lina warga Pekanbaru. Korban merupakan salah satu penumpang pesawat Lion Air JT 125 yang mendarat di bandara internasional Kualanamu.
Korban melaporkan kepada pihak maskapai bahwa tas bagasinya dibongkar dan kehilangan uang sebesar Rp 34 juta dari dalam tas miliknya.
Atas laporan itu akhirnya petugas bandara Kualanamu melakukan penyelidikan melalui kamera CCTV dan mengamankan empat petugas porter yang bertugas pada saat peristiwa tersebut.
BACA JUGA: Suami Berbuat Nekat di Teras Rumah Saat Istri Pulas Tidur
Peristiwa pembobolan bagasi barang millik penumpang yang dilakukan petugas porter di Bandara Internasional Kualanamu bukan pertama kali terjadi namun hingga saat ini masih kerap terjadi yang telah merugikan para penumpang.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budi