jpnn.com, PUNCAK JAYA - Dua prajurit Batalyon Infanteri 751/Raider terluka setelah Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) menyerang Pos Pintu Angin, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Kamis (13/4). Mereka adalah Serda Matroji dan Prada Kamandanu.
Beruntung kedua prajurit tersebut tidak terluka parah. Sebab peluru hanya menyerempet. Tidak sampai bersarang di tubuh mereka.
BACA JUGA: TNI AU Harus Siagakan Sistem Deteksi Dini Tangkal Rudal
Kepala Penerangan Komando Daerah Militer (Kapendam) XVII/Cendrawasih Kolonel Inf Teguh Pudji Raharjo menjelaskan, kondisi Matroji dan Kamandanu sudah membaik. ”Tinggal pemulihan saja,” kata pria yang akrab dipanggil Teguh itu Jumat (14/4) kemarin.
Ketika diserang oleh KSB, Matroji terkena serempetan peluru pada bagian bokong. Sedangkan Kamandanu terluka pada bawah lutut dan betis sebelah kanan.
BACA JUGA: Lagi, Satgas Amankan Senpi Masyarakat
Berdasar keterangan Teguh, penyerangan oleh KSB kepada prajurit di Pos Pintu Angin terjadi sekitar pukul 14.30 WIT. Saat itu, Matroji dan Kamandanu tengah membersihkan perlengkapan usai tugas patroli. Sesuai prosesdur, aktivitas itu dilakukan dengan pengamanan dari dua prajurit lain di pos. Tiba-tiba tedengar tembakan yang mengenai Matroji serta Kamandanu. ”Kami tidak melihat karena mereka (pelaku) bersembunyi,” jelas dia.
Namun, dua prajurit yang mengamankan pos melihat asal peluru. Mereka lantas membalas tembakan tersebut. ”Kemudian anggota di pos melakukan pengejaran,” ungkap Teguh. Namun, upaya itu terkendala medan yang terjal serta pepohan sangat lebat. Pelaku pun melarikan diri ke arah jurang. Karena itu, pengejaran dilanjutkan setelah ada bantuan petugas dari TNI dan Polri.
BACA JUGA: Prajurit TNI AU Tidak Cukup Hanya Pintar, tapi Kesatria
Analasis sementara yang dilakukan oleh Kodam XVII/Cendrawasih, pelaku menggunakan senjata api laras panjang. Tembakan diletuskan dari jarak sekitar 200 meter. Pasca penembakan itu, sambung Teguh, pihaknya terus mengejar pelaku. ”Di situ yang ada Kelompok Yambi,” ujar Teguh. Besar kemungkinan pelaku penembakan adalah bagian dari kelompok tersebut. Lantaran sudah masuk kategori tindak kriminal mereka bakal mengupayakan penegakan hukum.
Meski terjadi penembakan, penjagaan di Pos Pintu Angin tetap dilakukan, Bagi Kodam XVII/Cendrawasih pos tersebut sangat penting. Sebab, di sana ada masyrakat yang butuh perlindungan dari KSB. Selain itu, jalur distribusi logistik melalui pos tersebut juga harus diamankan. Karena apabila terjadi gangguan KSB terhadap distribusi logistik bakal berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat. ”Itu penting dan rawan,” tegas Teguh.
Akhir bulan lalu, ratusan KSB anggota kelompok Organisasi Papua Merdeka (OP) sudah turun gunung. Menurut Teguh, beberapa di antaranya berasal dari Kelompok Yambi. Bedanya, yang bertahan di gunung tidak kunjung sadar bahwa perbuatan mereka melawan hukum. Sedangkan yang sudah turun gunung sebaliknya. ”Yang sudah sadar sekarang dalam proses pembuatan rumah honai,” jelas dia. (syn/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TNI AU Pamer Kekuatan, Gatot: Belum Semua Diperlihatkan
Redaktur : Tim Redaksi