jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra berharap posisi juru bicara (jubir) Presiden Joko Widodo yang masih kosong bisa diisi oleh orang yang tepat.
Herzaky menyebutkan tugas jubir Presiden memberikan penjelasan mengenai suatu isu atau permasalahan agar menjadi jelas, bukan malah membuat masyarakat makin bingung atas pilihan sikap atau kebijakan presiden.
BACA JUGA: Ferdinand Hutahaean Sebutkan Kriteria Jubir Baru Presiden
"Memberikan clarity, kejelasan, bukannya malah menjadi noise baru. Apalagi sekedar lip service belaka," kata Herzaky dalam keterangan tertulis, Jumat (29/10).
Alumnus Hubungan Internasional Universitas Indonesia itu menyebutkan publik memiliki hak untuk mengetahui setiap pilihan kebijakan dan sikap presiden, termasuk alasan presiden mengambil suatu kebijakan atau sikap.
BACA JUGA: Melihat Dada Gadis Remaja, Kakek Rusli Menggelinjang
Menurut Herzaky, jubir presiden bisa menjadi sumber informasi lantaran situasi saat ini seringkali terjadi perbedaan penjelasan oleh antarkementerian atau instansi mengenai kebijakan atau sikap tertentu.
"Keberadaan jubir presiden menjadi sumber informasi yang utama," lanjut dia.
BACA JUGA: Kapolres Sebut Cara Wahyu Membunuh Y Sangat Sadis
Namun, Herzaky menjelaskan semua itu tergantung pada Presiden Jokowi.
Dia menjelaskan jika presiden merasa ada sosok yang tepat dan bisa membantu mengkomunikasikan pilihan kebijakan dan sikapnya ke publik, tentu sudah sewajarnya jika posisi jubir presiden segera diisi kembali.
Jika tidak, Herzaky menyarankan agar posisi tersebut dikaji ulang.
"Jangan sampai posisi sestrategis ini hanya menjadi sarana bagi-bagi jatah tim sukses atau orang yang getol membela presiden, tetapi sama sekali tidak punya kapasitas dan kapabilitas yang dibutuhkan," pungkas Herzaky. (mcr8/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lagi, Guru Mengaji Bejat Gagahi Murid, Modusnya Ternyata
Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Kenny Kurnia Putra