Posisi Tony Abbott sebagai perdana menteri Australia kini semakin kritis, setelah sejumlah koleganya di Partai Liberal secara terang-terangan mendesak perlunya pergantian pimpinan pemerintahan.

Setidaknya ada empat anggota parlemen dari partainya yang secara terbuka mempersoalkan kepemimpinan Tony Abbott.

BACA JUGA: Jurnalis Peter Greste Khawatirkan Dua Rekannya dalam Penjara Mesir

Kabarnya, Selasa (10/2/2015) pekan depan, kemungkinan akan dilakukan voting di internal Partai Liberal untuk memastikan posisi Abbott.

Desakan terbaru disampaikan mantan Menteri Utama negara bagian Victoria Jeff Kennett dari Partai Liberal. Ia menyebut kepemimpinan Abbott sudah mendekati akhir.

BACA JUGA: Warga Australia Dituduh Membunuh Remaja Putri di Filipina

Jeff Kennett misalnya mengatakan, Tony Abbott telah kehilangan dukungan publik termasuk dari kalangan pemilih tradisional Partai Liberal sendiri.

Menanggapi semua desakan itu, PM Abbott menegaskan agar koleganya di partai, terutama anggota parlemen dan anggota kabinet, untuk berhenti membicarakan pergantian pimpinan pemerintahan.

BACA JUGA: Dyna Eldaief, Juru Masak Australia yang Berlomba di Acara TV di Mesir

Ia memperingatkan konsekuensi buruk pergantian seperti itu, sebagaimana yang pernah dialami pemerintahan Partai Buruh sebelumnya, yang mengganti Kevin Rudd dengan Julia Gillard sebagai perdana menteri.

Menteri Bendahara Negara Joe Hockey bahkan menantang kalangan internal partainya yang gencar mendesak pergantian ini untuk tampil secara terang-terangan.

Posisi Abbott sebagai perdana menteri mulai digoyang menyusul kekalahan Partai Liberal dalam pemilu lokal di negara bagian Victoria dan Queensland belum lama ini.

Selain itu, Abbott juga disoroti setelah menganugerahkan gelar kebangsawanan Australia bagi Pangeran Philip dari Inggris.

PM Abbott mengakui, adalah hak demokrasi setiap anggota partai untuk menyuarakan pendapatnya. "Saya sudah sering mendengar langsung kolega yang menyatakan tidak setuju mengenai satu hal yang saya lakukan," katanya.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dari Polar Light Ke Penguin, Inilah Pengalaman Guru Australia Hidup di Antartika

Berita Terkait