Dalam angan terliarnya, Dyna Eldaief, seorang ibu asal Australia, tak pernah membayangkan dirinya akan berkompetisi dalam acara masak-memasak di TV, apalagi hal itu terjadi di Timur Tengah.
Bagi Dyna Eldaief, memasak adalah tentang gairah, kesenangan dan melayani keluarga.
BACA JUGA: Dari Polar Light Ke Penguin, Inilah Pengalaman Guru Australia Hidup di Antartika
Namun, ibu 3 anak asal negara bagian Victoria ini optimistis bahwa ia memiliki kemampuan yang lebih besar. Dengan meningkatnya kekhawatiran dunia Barat akan serangan teroris dari ekstrimis Islam, baru-baru ini, Dyna ingin melihat makanan Timur Tengah memainkan peran yang lebih besar dalam mematahkan hambatan komunikasi di antara dua komunitas. "Mudah-mudahan, itu bisa menyatukan dua dunia bersama-sama," katanya. Perempuan yang berada di belakang blog dan saluran YouTube berjudul 'Masakan Mesir Dyna' ini, berbagi puluhan resep keluarganya. Sebagai putri kedua dari orang tua asal Mesir, hidangan seperti 'kobeba' dan 'Molokhia' disajikan secara reguler di rumahnya, yang terletak di kawasan Bacchus Marsh, sebelah barat Melbourne.Tapi keahlian memasak Dyna masuk ke tahap yang baru ketika ia dipilih untuk tampil di acara bergaya 'Masterchef' berjudul 'The Taste', yang difilmkan di Mesir tahun lalu. "Saya tak berharap untuk ditelepon suatu pagi oleh seseorang yang ada di Lebanon. Mereka senang dengan apa yang mereka lihat di dunia maya, dan mengatakan 'kami senang jika Anda menjadi bagian dari acara ini," ceritanya. Saat ditayangkan di Timur Tengah dan juga disiarkan secara online, 'The Taste' menyatukan 35 orang dari berbagai tingkat keahlian memasak; mulai dari amatir hingga kepala koki. Dua puluh kontestan teratas kemudian dimasukkan ke dalam sebuah tim, masing-masing bekerja dengan mentor untuk menyelesaikan tantangan yang berbeda. Itu adalah pengalaman yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya yang menurutnya menyenangkan, walau menantang. Tapi ia mengatakan, rintangan terbesarnya adalah berpartisipasi dalam acara TV tanpa fasih berbahasa Arab. "Saya adalah satu-satunya kontestan dari luar Timur Tengah. Di audisi pertama, saya tak menyadari bahwa semua bahan akan memakai bahasa Arab dan tidak ada yang dalam bahasa Inggris, jadi saya pikir saya hanya punya beberapa menit untuk melihat-lihat bahan, dan ketika saya melihat 'oh tidak, saya tak bisa membaca semuanya'," tuturnya. Ia menceritakan, "Hanya ada rak rempah-rempah ini dan banyak dari mereka terlihat mirip seperti jinten dan ketumbar, dan saya tak punya waktu untuk mencium atau mencicipinya, jadi saya pikir saya benar-benar akan berjuang untuk membuat masakan ini lezat dan otentik." Dyna berhasil mencapai babak final yang berisi 14 orang, sebelum tersingkir pada saat hidangan 'kofta'. Meski demikian, pengalaman yang paling berharga menurutnya adalah menyaksikan orang-orang dari agama dan latar belakang yang berbeda berkumpul bersama-sama. "Kami tak bertanya siapa yang Kristen atau Muslim, karena kita dipertemukan karena makanan. Sementara saya tak akan jadi pemenang dan saya tahu itu, hal itu tetap benar-benar pengalaman yang indah," sebutnya. Acara lomba memasak 'The Taste' ditayangkan saluran Mesir 'Al-Nahar' dan disiarkan secara online.
BACA JUGA: Akibat Gelombang Panas, Budidaya Abalon Marak Dilakukan di Australia Barat
BACA JUGA: Ditahan Karena Lecehkan Perempuan Muslim, Pria Ini Justru Diserang di Penjara
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hapus Simbol Kolonial, Fiji Ganti Bendera Negaranya