jpnn.com, JAKARTA - Operasi Tinombala yang digelar Polri dan TNI sejak 2016 untuk memburu kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso, Sulawesi Tengah bakal segera diakhiri. Rencana itu seiring kondisi Poso yang makin kondusif.
Wakapolri Komjen Syafruddin mengatakan, pihaknya tengah mengeveluasi operasi tersebut. Jika Operasi Tinombala masih diperlukan, maka bisa saja dilanjutkan.
BACA JUGA: Kapolres Banggai Bubarkan Pengajian, Nih Akibatnya
Namun, jika suasana Poso makin kondusif maka Polri sudah punya skenario lain. “Kalau memang situasi kondusif, cukup operasi rutin,” kata dia di Jakarta Selatan, Senin (2/4).
Syafruddin menambahkan, kelompok MIT memang masih berkeliaran di Poso. Namun, kekuatannya tak seperti dulu. “Frekuensinya sudah menurun, kalau sepanjang bisa ditangani kewilayahan ya cukup,” ujarnya.
BACA JUGA: Polri Bakal Modifikasi Operasi Tinombala
Selain itu, Polri juga punya pekerjaan lain. Apalagi akan ada Pilkada Serentak 2018 di 171 daerah.
“Mengawasi Indonesia ini kan enggak cuma satu titik. Ini mau pilkada, pasukan kami harus konsentrasikan ke pilkada,” tegas dia.
BACA JUGA: Wakapolri Minta Media Tak Gunakan Kata Muslim di Kasus MCA
Operasi Tinombala yang melibatkan Polri dan TNI digelar sejak Januari 2016 di era Kapolri Badrodin Haiti. Tujuannya adalah melumpuhkan kelompok MIT pimpinan Santoso. Bahkan, Santoso sudah ditembak mati oleh tim TNI.
Operasi Tinombala merupakan lanjutan dari Operasi Camar Maleo yang digelar pada awal 2015. Tujuan Operasi Camar Maleo adalah membabat MIT.
Ketika itu Santoso dan gerombolannya di MIT menjadi kelompok teroris paling dicari karena berusaha mendirikan Negara Islam Indonesia. Aksi terornya juga sudah memakan banyak korban.(mg1/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Foto ST Video Konferensi soal Habib Rizieq Ternyata Hoaks
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan