PALU – Pasca aksi bom bunuh diri yang terjadi di sebuah gereja di Solo Minggu (25/9) lalu, Polda Sulteng meningkatkan pengamananPoso sebagai daerah yang memiliki sejarah kelam terkait konflik horizontal seperti di Ambon, juga menjadi salah satu daerah yang patut dan perlu diwaspadai
BACA JUGA: Hutan Konservasi, Rawan Illegal Logging
“Poso dan Ambon memiliki semacam urat saraf yang perlu diwaspadai
BACA JUGA: 8 Pegawai Diknasprov Dijebloskan ke Penjara
Pasca bom bunuh diri di Solo, pihaknya memerintahkan seluruh jajaran untuk lebih meningkatkan kewaspadaan, khususnya tempat-tempat yang rawan, termasuk rumah ibadah
BACA JUGA: Jumlah Honorer Dipangkas Hingga 25 Persen
“Sudah pasti ada peningkatan pengamananCuma sistemnya pengamanan tertutupKhusus rumah ibadah, akan menjadi salah satu objek pengawasan dengan peningkatan kewaspadaan,” ujarnya
Disinggung soal Poso, jendral bintang satu yang juga mantan Wakapolda Sulteng itu, mengakui jika Poso menjadi prioritas dengan adanya penambahan personel pengamanan tertutupSerta beberapa daerah lain yang tetap juga menjadi perhatian semua pihakDengan melibatkan masyarakat, seperti forum bankamdes, tokoh pemuda, tokoh masyarakat dan tokoh adat didukung personel TNI akan menjadi kekuatan untuk membendung aktivitas-aktivitas yang dapat memecahkan persatuan dan kesatuan oleh kelompok khususnya di Sulteng
“Sekarang ini peran intelejen bekerja sama dengan masyarakat lebih dimaksimalkan dan diperkuat lagi, sebagai langkah pencegahan diniSementara kami akan susun model pengaman rumah ibadah dengan melibatkan seluruh kelompok masyarakat,” demikian Dewa Parsana(ron)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cegah Terorisme, Polisi Razia Tiga Kali Sehari
Redaktur : Tim Redaksi