jpnn.com - jpnn.com - Penjualan apartemen pada akhir 2016 tak menunjukkan catatan menggembirakan.
Penjualan apartemen mengalami titik terendah pada akhir 2016.
BACA JUGA: Surabaya Ketat, Gresik Jadi Alternatif Hunian Baru
Setidaknya, itulah klaim Cushman and Wakefield Indonesia saat merilis Marketbeat Condominium Snapshot Q4 2016 yang menggambarkan kondisi pasokan dan permintaan apartemen selama Oktober-November 2016.
Director Research and Advisory Cushman and Wakefield Indonesia Arief Rahardjo menjelaskan, pihaknya melihat adanya dampak dari kebijakan amnesti pajak yang mendorong penjualan proyek yang rampung dibangun.
BACA JUGA: Masyarakat Berpenghasilan Tak Tetap Bisa Ajukan KPR
''Penjualan ini meningkat 4,1 persen dibandingkan dengan kenaikan 3,4 persen pada kuartal III 2016. Meski demikian, kenaikan tersebut masih lebih rendah dari tahun 2015 sebesar enam persen,'' ujar Arief.
Perubahannya memang belum signifikan terhadap tingkat penjualan.
BACA JUGA: Ekspansi Pelaku E-Commerce Gairahkan Properti
Penjualan tercatat sebesar 97,2 persen dibandingkan dengan kuartal terakhir 2015 yang sebesar 97,6 persen.
Hal tersebut disebabkan jumlah pasokan baru lebih tinggi daripada unit yang terjual.
Tingkat hunian pun tercatat turun 1,5 persen dari kuartal sebelumnya.
Pada waktu yang sama, prapenjualan dari rencana pengembangan apartemen juga tidak menunjukkan perbaikan.
Bahkan, jumlahnya turun 1,4 persen dibandingkan kuartal terakhir atau 2,0 persen dari tahun lalu.
Hasilnya, sebanyak 78.570 unit belum terserap pasar.
Proyek-proyek yang baru selesai kebanyakan adalah menengah ke bawah.
Enam proyek menengah ke bawah yang baru selesai adalah Green Prramuka Residence, Lagoon Resort Apartement, Elvis Tower, Dramaga Tower, Kota Ayodhya, dan Azalea Suites.
Selain itu, proyek lain yang baru terselesaikan adalah The Residence Ciputra World 2 dengan 114 unit untuk kelas atas, Paragon Square (1.025 unit untuk kelas menengah), dan SOHO Podomoro City (600 unit untuk menengah ke atas).
Pada 2017 ini, Cushman and Wakefield Indonesia menilai, pengembangan properti semakin masif di wilayah Tangerang.
Potensi berinvestasi di wilayah ini pun laik dipertimbangkan, khususnya untuk apartemen.
Pihaknya memasukkan tiga kota/kabupaten ke dalam wilayah Tangerang yakni Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang, dan Kabupaten Tangerang.
Dari catatan Cushman & Wakefield Indonesia, terdapat 31 proyek hunian vertikal dengan kapasitas 54.988 unit apartemen. (dew)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Agung Podomoro Sulap Jantung Bisnis Jadi Superblok
Redaktur & Reporter : Ragil