Potensi Zakat di Jateng Capai Rp 3,1 Triliun, Berperan Penting Dukung Program Pemerintah

Selasa, 16 April 2024 – 19:44 WIB
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana. Foto: dok. Pemprov Jateng

jpnn.com, SEMARANG - Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Daroji mengatakan, potensi zakat di wilayahnya bisa mencapai Rp 3,1 triliun per tahun.

Potensi itu baik yang berasal dari aparatul sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng maupun 35 pemerintah kabupaten/kota.

BACA JUGA: Jadi Rujukan Nasional, Begini Cara Baznas Jateng Kelola Dana Umat

"Kami optimistis kalau Pj Gubernur terus mendorong. Kami juga akan lakukan ekstensifikasi. Instansi yang belum ada Unit pengumpul zakat (UPZ) akan disurati agar membentuk UPZ,” kata Ahmad Daroji saat menghadiri Silaturahim dan Halalbihalal bersama pimpinan Baznas RI dan kabupaten/kota di Semarang, Selasa (16/4).

Menurut Daroji, daerah yang mampu mengumpulkan zakat dengan jumlah besar, pembangunan daerahnya bagus. “Baznas bisa menjadi tumpuan buat pemerintah daerah," ujarnya.

BACA JUGA: Pemprov Jateng Terus Pantau Pemberlakuan One Way Arus Balik

Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana mengatakan, perolehan zakat, infak, sedekah di masing-masing kabupaten/kota agar ditingkatan secara optimal.

Sebab, dana yang terkumpul di Baznas Jateng selama ini sangat berperan penting dalam upaya penanganan kemiskinan, stunting, hingga peningkatan keterampilan tenaga kerja.

BACA JUGA: Menjelang Libur Lebaran 2024, Pemprov Jateng Tingkatkan Pemantauan Objek Wisata

"Kalau Baznas Provinsi sudah baik, perlu terus ada peningkatan, nanti kabupaten/kota yang masih belum menunjukkan kesadaran dalam rangka peningkatan, akan kami kasih tahu, tegur, dan dorong,” imbuh Nana.

Menurut Nana, kinerja Baznas Jateng selama ini sudah baik dari segi kualitas dan kuantitas. Perolehan zakat terus meningkat dari tahun ke tahun.

Dana yang terkumpul juga dimanfaatkan untuk mengintervensi delapan program pengentasan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem.

Seperti bantuan RTLH, jaringan listrik, sumber air, jamban, stunting, anak tidak sekolah, disabilitas, dan angka tidak bekerja.

Di samping kegiatan tersebut, Baznas Jateng juga berperan dalam penanganan bencana, bantuan modal usaha produktif, pelatihan kerja, dan sebagainya.

Sementara itu, Ketua Baznas Noor Achmad mengatakan, perolehan zakat tingkat provinsi Jawa Tengah saat ini memang masih di bawah DKI Jakarta.

Namun, kata dia, Jawa Tengah memiliki potensi yang lebih besar karena memiliki 35 kabupaten/kota dan bisa menjadi daerah dengan perolehan terbesar di Indonesia.

Oleh karena itu, Baznas harus memfasilitasi para muzaki untuk membersihkan diri dan membuat ketenangan dengan membayar zakat.

Sebab, perolehan zakat di daerahnya besar akan sangat mudah untuk menjalankan program di daerah itu.

"Penggunaan zakat diperbolehkan kalau itu untuk orang miskin dan penanganan stunting," katanya. (jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Djainab Natalia Saroh, Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler