jpnn.com - Pakar internasional yang melakukan penyelidikan menemukan sejumlah jasad korban tewas jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 di wilayah timur Ukraina pada Jumat (1/8).
Menurut pemerintah Ukraina, jumlah pakar internasional yang melakukan penyelidikan saat ini berjumlah 101 orang. Jumlah tersebut tergolong besar, mengingat akses ke lokasi kejadian yang cukup sulit karena memerlukan waktu beberapa hari serta harus melewati wilayah konflik terbuka yang masih terjadi antara pemerintah dan kelompok separatis pro-Rusia.
BACA JUGA: Pembangunan Masjid di Pedalaman Australia Barat Diprotes
"Mereka menemukan jasad manusia. Mereka akan membawanya kembali ke Belanda untuk dilakukan identifikasi," kata Perdana Menteri belanda Mark Rutte dari Belanda.
"Situasi keamanan di lokasi tidak stabil dan sulit diprediksi," sambungnya dikabarkan Reuters.
BACA JUGA: Obama Akui CIA Siksa Sejumlah Orang Usai Serangan 9/11
Pakar internasional yang diterjunkan ke lokasi jatuhnya pesawat sebagian besar bearasal dari Belanda dan Australia, serta negara-negara lainnya yang bergabung dalam Organization for Security and Cooperation in Europe (OSCE).
Belanda memiliki peran yang besar dalam penanganan tragedi tersebut karena sebagian besar korban pesawat naas pada 17 Juli lalu itu merupakan warga negaranya.
BACA JUGA: Israel Bombardir Gaza Lagi Pasca Dua Jam Gencatan Senjata
Pesawat berjenis Boeing 777-200 itu diketahui mengangkut total 298 orang dalam penerbangan dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur. Namun pesawat diduga ditembak jatuh oleh rudal ketika melintas di wilayah timur Ukraina, tak jauh dari lokasi konflik yang tengah terjadi antara kelompok separatis dan pemerintah yang masih berlanjut sejak beberapa bulan terakhir. (mel/rmo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perangi Ebola, Siapkan USD 100 Juta
Redaktur : Tim Redaksi