Power Bank PLN, Jauh Lebih Hemat dibanding Gunakan Genset

Minggu, 03 Februari 2019 – 06:08 WIB
Panggung jelang konser Slank di GBK, Jakarta pada Minggu (22/12). Foto: Dedi Yondra/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Bagi pengusaha event organizer, fungsi daya listrik sangat vital, laiknya darah yang mengalir memberi energi ke seluruh bagian tubuh. Bagaimana tidak, acara-acara yang dihadiri ribuan hingga puluhan ribu orang, sangat membutuhkan listrik untuk menunjang berbagai infrastrukturnya.

Sebut saja tata cahaya, tata suara sampai penerangan di lahan parkir dan toilet. Semua membutuhkan daya listrik yang bisa diandalkan, agar acara berjalan lancar dari awal hingga selesai.

Permasalahannya, penyelenggara acara membutuhkan pasokan daya listrik yang andal dan berkapasitas besar, untuk mendukung acara hingga tuntas, sekaligus juga berharga terjangkau.

BACA JUGA: Naik Pesawat Dilarang Bawa Powerbank?

Alat generator set atau genset berbahan bakar solar atau bensin yang biasa disewa penyelenggara acara, selama ini menjadi andalan dalam menyediakan daya listrik yang dibutuhkan. Meski diakui, harga yang dikeluarkan juga tidak murah.

Hitungannya, setiap liter solar diperkirakan menghasilkan listrik 3 Kwh. Dengan harga solar non subsidi sekitar Rp 9.000 per liter, berarti harga listrik dari genset adalah Rp 3.000 per Kwh.

BACA JUGA: Bawa Power Bank ke Kabin Pesawat, Cek Larangan Ini!

Harga tersebut di luar biaya sewa gensetnya. “Kami itu membutuhkan sumber listrik yang selain terjamin dapat diandalkan pasokannya selama acara, juga berharga terjangkau,” ungkap Dhani Pette, pendiri POS Entertainment yang di antaranya bergerak di bidang event organizer, promotor music, dan manajemen artis.

Karena itu Dhani merasa sangat gembira ketika pada acara Konser 35 Tahun Slank yang digelar pada 23 Desember 2018 di Gelora Bung Karno, Senayan, pihaknya mendapatkan sumber daya listrik baru, yakni Power Bank Express Power Service dari PT PLN (Persero).

BACA JUGA: Bangun Power Bank Raksasa, Pasok Listrik ke 30 ribu Rumah

Dalam Konser Slank tersebut POS Entertainment yang bertindak sebagai promotor acara, menggunakan 4 unit power bank PLN berdaya masing-masing 400 KVA. Yang membuat Dhani gembira, biaya operasionalnya ternyata nyaris separuh dari biaya bahan bakar genset.

PLN hanya mengenakan biaya Rp 1.600 per Kwh, bandingkan dengan genset yang berbiaya bahan bakar Rp 3.000 per Kwh. “Jadi jelas lebih hemat,” ujar Dhani.

Tak cuma itu, Dhani pun senang dengan profesionalitas tim PLN. Tim PLN selalu siap sedia ketika diajak rapat dengan tim tata suara, tata cahaya, dan lainnya demi mengamankan pasokan listrik saat konser berlangsung.

Yang lebih canggih lagi, PLN pun menyediakan perangkat Uninterruptible Power Supply alias UPS sepaket dengan biaya Power Bank Express Service. Kegunaan UPS adalah sebagai penyedia daya listrik cadangan, seandainya perangkat power bank mengalami kendala saat hari H, yang nyatanya tidak ada masalah sama sekali.

Dengan pengalaman positif tersebut, ia memutuskan menggunakan kembali layanan Power Bank Express Power Service PLN saat menggelar acara Hari Lahir ke-73 Muslimah NU yang digelar pada 26 hingga 27 Januari 2019.

“Kami menyewa 1.200 KVA total pemakaian dari yang unit 100 KVA, 250 KVA, sampai 400 KVA yang dipakai. Itu untuk pemakaian seluruh elemen kelistrikan termasuk back-up-nya,” ungkap Dhani.

Pihaknya dengan senang hati mereferensikan Power Bank Express Service PLN kepada para EO (Event Organizer) lainnya. “Operasionalnya mulus tanpa hambatan. Jadi saya pilih perangkat yang terbaik dan termurah, Power Bank PLN,” tegas Dhani semringah.

Komentar positif pun diungkapkan Hariyadi Sukamdani, pengusaha nasional yang juga menjabat sebagai Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). Hariyadi menilai penggunaan Power bank express power service dari PLN sangat cocok untuk pengusaha yang banyak bergerak di luar ruang, seperti event organizer.

Sebab, kebutuhan luar ruang sangat membutuhkan dukungan daya listrik yang kerap kali tidak tersedia sebanyak di dalam gedung. “Bisa buat acara pernikahan, konser dan acara luar ruang lainnya,” papar Hariyadi.

Biaya operasional power bank PLN yang sangat miring dibanding biaya genset pun dirasakannya sangat membantu para pengusaha. “Karena itu layanan baru ini bagus. Kalau dari sisi harga sudah bagus. Konsumen pengusaha pun akan senang,” ungkap Hariyadi.

Executive Vice President Corporate Communication and CSR PT PLN (Persero) I Made Suprateka menjelaskan, Power Bank Express Power Service, sebagai alternatif sumber energi listrik untuk memenuhi kegiatan luar ruang (outdoor) dan masa konstruksi (pembangunan), berfungsi menggantikan genset dan juga meminimalisir gas buang.

Yang membedakannya dengan genset, power bank PLN tidak disewakan, melainkan pelanggan PLN tinggal membeli Kwh, dan besarnya konsumsi listrik akan ditagih kepada pelanggan. Untuk menggunakan power bank express service ini, masyarakat tinggal menghubungi PLN.

“Perangkat mobile ini lebih efisien, efektif, dan ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan bakar fosil seperti genset yang pakai diesel,” paparnya.

Dengan investasi sekitar Rp 960 juta per unitnya, penggunaan power bank express power service PLN sebagai sumber energi listrik di tempat yang jauh dari sumber listrik, akan memudahkan masyarakat memperoleh pasokan listrik. (esy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mobil Terbakar di SPBU, karena Power Bank?


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler