jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PP Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Korneles Galanjinjinay mengatakan publik masih mempersoalkan integritas dan independensi dari sepuluh nama calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK) karena ada yang belum menyerahkan LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara).
“Bola sekarang ada di DPR. Oleh karena itu, kami berharap Komisi III dapat bekerja secara independen dan bebas dari intervensi partai politik dalam menentukan pimpinan KPK yang berintegritas, profesional, independen dan pro terhadap antikorupsi,” kata Korneles saat diskusi dengan tema Menjawab Integritas Capim KPK di Sekretariat PP GMKI, Jakarta Pusat, Rabu (4/9) pekan lalu.
BACA JUGA: Ini Nama 10 Capim KPK Pilihan Pansel
Menurut Korneles, diskusi tersebut dimaksudkan untuk membedah proses seleksi capim KPK.
Untuk diketahui, Presiden telah menyerahkan sepuluh nama capim KPK kepada DPR. Saat ini, capim KPK sedang menjalani uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test di Komisi III DPR.
BACA JUGA: Respons Agus Rahardjo soal 10 Capim KPK di Tangan Presiden
Korneles menegaskan DPR harus memilih capim KPK yang memiliki integritas dan mumpuni dengan beberapa indikator lainnya.
Nanang, mantan ketua perkumpulan pegawai KPK mengatakan sebaiknya pimpinan KPK punya integritas, track record, asal usul yang jelas. Padai usia ke-17 tahun lembaga antirasuah itu, wajar jika wadah pegawai KPK berbicara lantang karena mulai dianggap genit, nakal dan mengganggu kepentingan orang yang bersinggungan atau tidak bersinggungan langsung kerja-kerja KPK.
BACA JUGA: Pemuda Katolik: Menerima Pancasila Sebagai Jalan Terbaik Merawat Indonesia
“Harapannya dengan gesitnya KPK Negara kita bebas dari korupsi,” kata Nanang.
Sementara itu, pengacara muda David Surya mengatakan kepercayaan publik kepada Lembaga KPK selama ini masih tetap tinggi.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich