JAKARTA - Ketua Pusat Pelpaoran dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Muhammad Yusuf berharap bisa segera menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam rangka pengawasan dana Pemilihan Umum (Pemilu).
Menurut Yusuf saat ditemui di gedung DPR RI, Jakarta, Senin (27/1), sampai saat ini drat kerjasama PPATK-KPU belum ditandatangani."Sampai sekarang belum diteken, saya berharap itu segera diteken, supaya pemilu kita bisa lebih baik," kata Yusuf.
Menurut dia, adanya kerjasama PPATK-KPU akan sangat positif dalam rangka mewujudkan Pemilu bersih dan hasil yang diperoleh juga berkualitas. Termasuk antisipasi adanya dukungan pengusaha gelap terhadap peserta Pemilu. "Supaya memperoleh kader berkualitas agar pemilu berintegritas dan tidak didukung oleh pengusaha gelap," jelasnya.
Yusuf juga berharap masing-masing parpol maupun calon legislatif peserta Pemilu agar disponsori oleh penyelenggara Pemilu punya kerelaan untuk menyerahkan rekening masing-masing meskipun tidak ada Undang-undang yang mengatur.
"Harapannya seperti itu, karena kita pernah baca di media. Bawaslu mau disogok dengan Camry, itu yang perlu kita antisipasi terlepas benar atau tidak. Kalau kita temukan bisa kita kirim ke penegak hukum, ini momen yang sangat penting. Kita punya treatment agar pemilu lebih baik," tandasnya.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Tri Dianto: Elit Demokrat Bisu, Tuli dan Buta
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Obok-obok Rumah Wawan Terkait Pencucian Uang
Redaktur : Tim Redaksi