"PPATK sedang menelusuri temuan 21 transaksi yang melibatkan Anggota Banggar," kata Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung kepada pers, di Press Room DPR RI, Jumat (16/9).
Pramono menegaskan, surat yang dikirim ke pimpinan DPR itu tentunya juga membuktikan kesungguhan PPATK untuk memberikan data yang valid dan kredibel kepada instansi yang menggunakan data ini
BACA JUGA: Tuntut Banggar Dibubarkan, Mahasiswa Ditangkap Pamdal DPR
Politisi PDI Perjuangan itu enggan menyebut siapa nama Anggota Banggar dan untuk transaksi apa saja dari yang ditemukan oleh PPATK tersebut
BACA JUGA: Manufandu Penuhi Panggilan KPK
Yakni, pemerintah, kontraktor dan biasanya melalui broker atau perantara serta orang dalam Banggar itu sendiriPriyo Budi Santoso menambahkan, sudah menjadi kesepakatan kalau nama dan transaksi yang jadi temuan tersebut tidak dipublikasikan ke publik
BACA JUGA: Indonesia Tunggu Sikap Resmi Belanda
"Kita berterima kasih dan hargai atas 'surat cinta' PPATK itu," kata politisi Partai Golkar tersebut.Di sisi lain, Pramono menegaskan, bahwa pimpinan DPR RI sudah menyepakati dalam rapat pimpinan bahwa nanti secara resmi akan mengundang BPK dan KPK dalam setiap rapat Banggar"Kita akan undang secara resmi KPK dan BPKKenapa perlu dilakukanKarena ini untuk menjawab pertanyaan mendasar publik terutama beberapa hal mendasar yang berkembang terutama di Banggar," katanya
Ini menurut dia, menjadi langkah awal bagaimana penyusunan anggaran sesuai yang diharapkan publik(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Digugat Cerai, Suharso Enggan Komentar
Redaktur : Tim Redaksi