PPNI Kutuk Aksi Begal terhadap Nakes di Ambulans Usai Mengantar Pasien Covid-19

Selasa, 06 Juli 2021 – 05:30 WIB
Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Provinsi Bengkulu Fauzan Adriansyah saat diwawancarai usai menggelar juma pers terkait kasus begal ambulance di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, beberapa waktu lalu. (Foto ANTARA/Carminanda)

jpnn.com, BENGKULU - Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) berharap polisi segera menangkap semua pelaku begal terhadap tenaga kesehatan di ambulans di perbatasan Bengkulu-Sumatera Selatan (Sumsel), Sabtu (3/7).

PPNI mengutuk aksi sekawanan begal yang merampok nakes yang baru pulang mengantar pasien Covid-19 ke Sumsel itu.

BACA JUGA: Identitas 7 Pelaku Begal Ambulans Dikantongi, Polisi: Sedang dalam Pengejaran

Ketua PPNI Provinsi Bengkulu Fauzan Adriansyah menilai aksi begal itu biadab karena merampok fasilitas kesehatan.

Apalagi, kata dia, korbannya adalah tenaga medis yang sedang menjalankan tugas menangani Covid-19.

BACA JUGA: Melawan, Begal Sadis Ini Tak Diberi Ampun, Dooor! ED Tak Bernyawa Lagi

"Kami sudah lelah dan capek melaksanakan tugas penanganan Covid-19. Kami minta masyarakat jangan berbuat semena-mena. Kami mengutuk peristiwa itu," kata Fauzan saat jumpa pers di Bengkulu, Senin (5/7).

Pihaknya telah melaporkan peristiwa pembegalan yang dialami seorang perawat di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, itu kepada Dewan Pengurus Pusat (DPP) PPNI di Jakarta.

BACA JUGA: Banyak Perawat Gugur Dalam Perang Lawan Covid-19, Ini Seruan Ketum PPNI

Menurut dia, PPNI akan mengawal kasus tersebut hingga tuntas dan seluruh pelaku ditangkap. 

PPNI akan memberikan pendampingan terhadap korban yang saat ini dalam kondisi trauma.

Pihaknya menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada kepolisian.

"Kami berharap pelaku bisa segera ditangkap dan mendapatkan hukuman setimpal," katanya.

Peristiwa pembegalan yang dialami seorang perawat di Kabupaten Rejang Lebong terjadi usai mengantarkan pasien Covid-19 ke salah satu rumah sakit di Kota Lubuklinggau, Sumsel, Sabtu (3/7), sekitar pukul 01.00 WIB.

Saat itu, ambulans yang ditumpanginya berhenti di Desa Kepala Curup, Kecamatan Binduriang, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, karena mengalami pecah ban.

Saat sopir ambulans sedang mengganti ban, datang tujuh orang pria yang berpura-pura menawarkan bantuan.

Namun, sesaat kemudian kawanan begal itu malah menodongkan pisau dan meminta sopir serta satu orang perawat yang menunggu di dalam mobil menyerahkan barang berharga milik mereka.

Kawanan begal ini membawa kabur dua unit telepon genggam, uang tunai Rp 150 ribu, dan beberapa alat kesehatan lain.

Penyelidikan kasus itu saat ini ditangani Polres Rejang Lebong yang dibantu Polda Bengkulu.

Polisi masih memburu tujuh orang pelaku yang telah diketahui identitasnya. (antara/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler