jpnn.com - JAKARTA - DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil Muktamar Surabaya pimpinan Romahurmuziy tak mau kecolongan oleh para calon kepala daerah berijazah palsu. Politikus yang akrab disapa Romi itu memastikan akan meneliti ijazah para bakal calon kepala daerah yang mendaftar ke PPP.
Romi mengatakan, upaya tersebut dilakukan karena dirinya prihatin dengan maraknya kasus jual beli ijazah yang terungkap belakangan ini. Menurutnya, hal itu jelas-jelas menodai dunia pendidikan.
BACA JUGA: Anies: Jangan kalau Sudah Terjadi Kecelakaan, baru Ramai
"Harusnya malu kepada diri sendiri dan kepada masyarakat. Jual beli ijazah merupakan pelacuran intelektual," kata Romi saat dihubungi di Jakarta, Jumat (29/5).
Karena itulah sebagai ketum partai, dirinya menginstruksikan kepada para pengurus partai di daerah agar benar-benar teliti dalam menginventarisir dokumen pendaftaran calon kepala daerah. Rencananya, PPP juga akan berkoordinasi dengan institusi pendidikan para calon untuk memastikan validitas ijazahnya.
BACA JUGA: Pak Dosen dan Bu Dosen, Ternyata Ini yang Bikin Tunjangan Sertifikasi Rp 4,5 T Macet!
"Sebenarnya untuk calon kepala daerah cukup berijazah SMA. Namun, faktanya banyak calon yang bergelar sarjana, magister bahkan doktor. Kami tidak ingin kecolongan, sehingga perlu langkah sigap melalui koordinasi dengan instansi pendidikan," tandasnya.
Saat disinggung soal kepastikan PPP hasuil Muktamar Surabaya ikut Pilkada serentak 2015, Romi optimis bisa ikut pesta demokrasi di 269 daerah karena menurutnya SK Menkum HAM yang mensahkan kepengurusannya masih berlaku. (fat/jpnn)
BACA JUGA: Menristek Dikti: Gunakan Ijazah Palsu, Aparatur Bisa Kena Pidana
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pejabat Dituding Rusak Wibawa Akademik
Redaktur : Tim Redaksi