jpnn.com - JAKARTA – Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPR RI, Reni Marlinawati menyesalkan pernyataan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi, soal rekrutmen calon pegawai negeri sipili (CPNS) diprioritaskan dari kampus tenama.
Menurut Reni, pernyataan itu tidak baik disampaikan seorang menteri. Apalagi terkesan diskriminatif. Meskipun, tujuannya baik, untuk menghasilkan para abdi negara berkualitas dan kompeten.
BACA JUGA: Kapoksi Golkar di Komisi V Diperiksa KPK
“Tapi itu mengkotak-kotakan universitas. Semua warga negara berhak jadi PNS. Jangan diskriminatif lah,: kata Reni di gedung DPR Jakarta, Kamis (2/6).
Anggota Komisi X DPR tersebut juga menyebutkan bahwa selama ini tidak ada data yang menunjukkan bahwa para PNS yang berasal dari kampus tidak ternama, kualitas mereka tidak bagus.
BACA JUGA: Tiga Anggota Fraksi PPP Segera Diganti
Karena itu, Reni meminta setiap kebijakan yang akan diterapkan pemerintah, terutama Kemenpan-RB, harus didasarkan pada kajian terutama secara akademik.
“Kalau patokannya keilmuan, kompetensi tentu harus berdasarkan formasi yang tersedia dan itu negeri atau swasta, terkenal atau tidak, bukan jadi ukuran. Bahwa yang terkenal itu jauh lebih bagus, bukan suatu ukuran,” katanya.
BACA JUGA: HOREE...THR PNS, TNI, Polri, dan Pensiunan Cair Bulan Ini
Ia menambahkan bahwa kalaupun ada seleksi yang ketat dalam rekrutmen CPNS, maka aturan-aturan yang ada tidak boleh diskriminatif. Bila yang dijadikan dasar hanya kampus tenama, maka itu akan menyakitkan bagi universitas lain.
“Itu sama dengan menganaktirikan universitas yang lain. PTS itu ada empat ribuan, PTN hanya 356. Bisa saja terjadi kecemburuan. Berbahaya itu," pungkasnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PARAH! Ingin Bebas, Hakim Pasang Tarif Rp 1 Miliar
Redaktur : Tim Redaksi