jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani meyakini bahwa Presiden Joko Widodo alias Jokowi akan meminta masukan publik dalam memilih ketua dan anggota Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Menurut Arsul, meskipun tidak ramai di media massa, presiden pasti tetap mendengar aspirasi publik dalam menunjuk personel Dewas.
BACA JUGA: Sekjen PDIP Yakin Jokowi Pasti Ambil Keputusan Terbaik Soal Dewas KPK
"Jangan dianggap sesuatu yang tidak muncul di publik, di media, seolah-olah semuanya hanya maunya presiden saja, tidak juga. Kalau yang saya dengar beliau minta juga masukan dari berbagai kalangan," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (13/12).
Wakil ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) itu juga percaya, Jokowi telah mempertimbangkan banyak hal.
BACA JUGA: Profil Arsul Sani: Mantan Aktivis HMI, Belajar Politik dari Ayah
"Barangkali tidak terungkap saja ke media bahwa presiden juga minta masukan ke berbagai pihak, terutama dari elemen masyarakat sipil," paparnya.
Namun, dia mengatakan, Komisi III DPR sejauh ini belum tahu siapa saja sosok yang akan diangkat Jokowi sebagai Dewas KPK.
BACA JUGA: Dewas KPK Seharusnya Tidak Dipilih Langsung Presiden
"Tidak tahu juga tak masalah. Kenapa? Karena yang harus tahu nanti kalau sudah diangkat kerja dengan benar atau tidak baru kita harus tahu," katanya.
Menurut dia, Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang KPK mengamanatkan untuk periode pertama ini, Dewas langsung diangkat presiden. Periode berikutnya, akan dipilih dengan mekanisme seleksi oleh pansel.
"Empat tahun pertama saja, tapi selanjutnya kalau yang kedua harus proses seleksi. Kalau seleksi ya memang harus terbuka semua," paparnya. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy