jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera meminta semua pihak tidak terburu-buru memberikan julukan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dia mengatakan sebaiknya pemberian julukan kepada Jokowi dilakukan setelah yang bersangkutan telah menyelesaikan masa jabatan sebagai presiden.
BACA JUGA: Jokowi Dijuluki Bapak Pemerataan Pembangunan, Pengamat: Kurang Cocok
"Gelar untuk presiden sebaiknya diberikan sesudah selesai jabatan," kata Mardani melalui layanan pesan, Selasa (19/4).
Anggota Komisi II DPR itu mengatakan bahwa Jokowi belum menyelesaikan periode kedua jabatan yang sedianya selesai 2024.
BACA JUGA: Mendagri Tito Beberkan Langkah Presiden Jokowi untuk Pemerataan Pembangunan Desa
Julukan bagi Jokowi akan terasa secara adil apabila kepala negara menyelesaikan periode kedua jabatan.
"Jangan di masa menjabat diberikan, (tetapi) diberikan ketika Pak Jokowi setelah 2024. Biar objektif dan fair," ungkapnya.
BACA JUGA: Pengaspalan Selesai, Kapan Pembangunan Keseluruhan Sirkuit Formula E Rampung?
Mardani mengatakan itu merespons pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani yang mengusulkan Jokowi dijuluki sebagai Bapak Pemerataan Pembangunan.
"Bagi PPP, Presiden Jokowi itu Bapak Pemerataan Pembangunan. Beliau tidak sekadar membangun infrastruktur, sarana transportasi, ekonomi kerakyatan, tetapi juga memeratakan apa yang dibangunnya," kata Arsul Sani saat dihubungi wartawan, Senin (18/4). (ast/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Aristo Setiawan