jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi III DPR yang juga Sekretaris Jenderal PPP, Arsul Sani mengharapkan pemerintah maupun Polri terus memberdayakan Komjen Budi Waseso. Alasannya, polisi yang beken disapa dengan panggilan Buwas itu dikenal tegas dan tanpa pandang bulu.
Arsul mengaku tak sependapat dengan anggapan bahwa Buwas sering membuat kegaduhan. Termasuk ketika tergusur dari posisi Kabareskrim Polri karena mengungkap kasus-kasus besar.
BACA JUGA: Hati-Hati, Nama Sekjen PDIP Dicatut untuk Minta Dana Pilkada
"Saya kira gak bikin gaduh. Kelewat semangat aja," ujar Arsul sebagaimana diberitakan JawaPos.Com.
Arsul mengatakan, Buwas saat memimpin Bareskrim memang gigih mengungkap kasus-kasus besar. Salah satunya korupsi di tubuh Pelindo II yang kala itu dipimpin RJ Lino.
BACA JUGA: Fahri Hamzah Murka Lagi Gara-Gara Kebijakan Jokowi
Buwas, kata Arsul, bahkan berani menggeledah PT Maritim Timur Jaya, sebuah perusahaan pengelola perikanan yang terafiliasi dengan Tomy Winata.
Bahkan dalam kasus penggeledahan PT Maritim Timur Jaya, Buwas meradang karena bekas anak buahnya di Bareskrim Polri justru digarap oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam). Pasalnya, Buwas justru merasa sebagai pihak yang bertanggung jawab atas penggeledahan itu.
BACA JUGA: Pak Buwas Tetap Curiga Reza Pengguna Narkoba
Arsul pun memuji ketegasan jebolan Akpol 1984 itu. "Kemarin kan dia ributnya bekas anak buahnya diperiksa. Tapi justru menurut saya pejabat kita, penegak hukum harus seperti itu," tegasnya.
Karena itu Arsul berharap agar pemerintah memberi posisi pada Buwas pasca-pensiun nanti. "Kalau tidak dimanfaatkan, Pak Buwas bisa siap jadi politisi. PPP siap mencalonkan dia di pileg (pemilu legislatif, red) nanti. Itu kalau mau masuk PPP," pungkasnya.(dna/JPG)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Buwas: Kalau ada Bandar Ditembak Cepat dan Tepat itu Senjata BNN
Redaktur : Tim Redaksi