PPPK 2021: Honorer K2 Raih Nilai Murni 255 Tersingkir, tetapi Guru Swasta 70 Poin Malah Lulus, Kok Bisa?

Kamis, 23 Desember 2021 – 13:19 WIB
Guru honorer. Ilustrasi. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengumuman kelulusan PPPK guru tahap 2 masih menimbulkan kekecewaan honorer negeri. Walaupun mereka melampaui passing grade, tetapi tersingkir oleh guru swasta yang bersertifikat pendidik (berserdik).

"Pada seleksi PPPK guru tahap 2, banyak guru honorer kalah telak dengan guru swasta berserdik," kata anggota Dewan Pembina Perkumpulan Honorer K2 Indonesia (PHK2I) Titi Purwaningsih kepada JPNN.com, Kamis (23/12).

BACA JUGA: Seusai Pengumuman PPPK Guru Tahap 2, Sekolah Swasta Buka Lowongan Besar-besaran, Ada Apa?

Dia mengungkapkan banyak guru honorer K2 yang lulus passing grade. Sayangnya mereka kalah ranking dengan guru berserdik. Selain itu formasinya pun terbatas.

Yang membuat Titi prihatin, dari laporan guru honorer K2, nilai passing grade kompetensi teknis mereka lebih tinggi dibandingkan peserta berserdik.

BACA JUGA: Fikri: Rekrutmen PPPK yang Diniatkan Menyelesaikan Guru Honorer di Sekolah Negeri Malah Bergeser

Dia menyebut banyak peserta berserdik nilai teknisnya di bawah 100 poin. Sementara, honorer K2 di atas 200.

"Coba bandingkan ya, nilai murni kompetensi teknis honorer K2 sebanyak 255 poin, guru swasta 70. Pintaran mana?" ujarnya.

BACA JUGA: TMP Bagikan Paket Kasih Natal Kepada 5 Panti Asuhan dari Beragam Agama

Namun, lanjutnya, ketika hasil diumumkan yang lulus guru swasta. Sebab, mereka memiliki afirmasi kompetensi teknis 500 poin karena memiliki serdik.  Sedangkan guru honorer K2 hanya mendapatkan afirmasi 125 poin sehingga bila diakumulasi nilainya 380 poin.

Dari sini kata Titi, bisa dilihat bagaimana guru honorer K2 berusaha semaksimal mungkin untuk lulus. Sayangnya karena afirmasi yang perbedaannya bagai langit dan bumi itu membuat mereka tersingkir.

 "Ini peserta punya serdik mengerjakan soal teknis asal-asalan, tetapi lolos," ucapnya.

Yang dipersoalkan tambahnya adalah masalah keadilannya. Kalau mengerjakan asal-asalan begitu namanya meremehkan tes. Guru honorer K2 sudah berusaha semaksimal mungkin, tetapi gagal karena kalah ranking dengan peserta yang memiliki modal awal 500 poin.

"Jujur saya sedih sekali," pungkasnya. (esy/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur : Friederich
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler