jpnn.com - JAKARTA – Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek Nunuk Suryani terang-terangan mengungkapkan bahwa seleksi PPPK 2024 belum bisa mengakomodir seluruh guru honorer dan tenaga kependidikan (tendik).
Namun, Prof Nunuk memastikan pihaknya berupaya agar banyak guru honorer dan tendik yang bisa diangkat menjadi PPPK tahun ini.
BACA JUGA: Ketum PGRI: Guru Swasta jadi PPPK Harus Dikembalikan ke Sekolah Asalnya
"Tahun ini memang tidak semua guru honorer dan tendik akan terakomodasi, tetapi kami berupaya agar kuota yang kami siapkan bisa terisi maksimal," kata Prof Nunuk Suryani, Minggu (7/4).
Dia menjelaskan, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah menyiapkan sejumlah kebijakan terkait seleksi PPPK 2024.
BACA JUGA: Kabar Gembira untuk Guru PAI Non-PNS & Bukan PPPK, Langsung Masuk Rekening, Alhamdulillah
Kebijakan disiapkan karena pemerintah sangat ingin memenuhi kebutuhan guru dan tenaga kependidikan yang berkualitas secara tepat waktu.
Hal tersebut untuk menjamin kesejahteraan, penghargaan, dan pelindungan guru secara berkelanjutan.
BACA JUGA: Penempatan PPPK 2023 Kacau, KemenPAN-RB & Kemendikbudristek Perlu Simak Solusi Ketum PB PGRI Ini
Ditegaskan juga bahwa Kemendikbudristek mendukung penuh arah kebijakan pengadaan calon aparatur sipil negara (CASN) tahun 2024 terkait penyelesaian tenaga non-ASN atau honorer seoptimal mungkin di instansi pemerintah daerah.
Prof Nunuk menyebutkan, hingga saat ini sudah ada 774.999 guru berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau PPPK.
"Berkat kerja sama yang telah dilakukan, saat ini sebanyak 774.999 guru telah diangkat menjadi ASN Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja," kata Prof Nunuk.
Kemendikbudristek, sambung Prof Nunuk, masih berupaya memenuhi usulan 419.146 formasi lagi untuk penuntasan untuk memenuhi kebutuhan guru ASN.
Hingga waktu penutupan, formasi guru yang ditetapkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) sekitar 177 ribu, sehingga masih ada kekurangan sekitar 242 ribu.
“Jumlah ini yang masih harus kami kejar dengan upaya-upaya luar biasa,” kata Prof Nunuk.
Dia mengungkapkan, untuk mengupayakan hal tersebut Kemendikbudristek telah melaksanakan rapat koordinasi dengan 564 instansi daerah.
Melalui rapat koordinasi tersebut, Kemendikbudristek mengusulkan beberapa rekomendasi, yakni:
1. Mengupayakan penuntasan guru prioritas 1 (P1), yang saat ini tersisa 14.070 dari 193.954.
2. Mengusulkan formasi pengawas.
3. Mengusulkan tenaga kependidikan khususnya tenaga administrasi sekolah.
4. Memberikan pertimbangan tentang kebutuhan formasi di daerah, mengingat mekanisme pengusulan rincian jabatan fungsional di daerah kini langsung dari pemerintah daerah ke Badan Kepegawaian Negara (BKN). (esy/jpnn)
Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : Mesyia Muhammad