Prabowo Abaikan Manuver Mantan Istri

MUNAS HKTI

Senin, 12 Juli 2010 – 07:46 WIB

JAKARTA - Prabowo Subianto diyakini masih berpeluang besar untuk mempertahankan posisi ketua umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI)Majunya Wasekjen DPP Partai Golkar Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto) yang tak lain mantan istri Prabowo diyakini tidak akan menggeser peta dukungan.

"Sejauh ini aspirasi yang kami tangkap di daerah, masih banyak permintaan agar Pak Prabowo bersedia untuk maju," kata Fadli Zon, orang dekat Prabowo, kemarin (11/7)

BACA JUGA: Keppres Pemberhentian Andi Segera Terbit

Mulai hari ini sampai Kamis mendatang, HKTI menggelar Munas Ke-7 di Bali
Prabowo yang juga ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra dipastikan menjadi salah satu calon kuat.

Lantas apa tanggapan Prabowo atas majunya Titiek? "Siapa pun punya hak untuk maju menjadi ketua umum HKTI

BACA JUGA: Ancam Bungkam Jika Tetap Tersangka

Tentu nanti yang memilih para peserta munas
Kita lihat saja hasilnya di munas," jawab Fadli yang juga wakil ketua umum DPP Partai Gerindra itu.

Menurut Fadli, banyaknya calon yang muncul menandakan HKTI telah tumbuh menjadi organisasi yang diminati dan seksi

BACA JUGA: Kubu Prabowo Klaim Dukungan 30 Provinsi

Dengan demikian, HKTI semakin banyak dilirik"Suatu hal yang positiflahSekarang banyak yang ingin mengurus petani," ujarnya, lantas tertawa.

Munas HKTI kali ini memang sarat tarik-menarik kepentingan politikSelain Prabowo (Gerindra) dan Titik Soeharto (Golkar), petinggi Partai Demokrat MJafar Hafsah juga telah mendeklarasikan diriMantan menteri pertanian sekaligus politikus senior PKS Anton Apriantono, mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, dan mantan Wakil Ketua MPR Oesman Sapta juga dikabarkan masuk dalam bursa kandidat ketua umum"Mudah-mudahan yang berniat maju benar-benar tulus memperjuangkan HKTI dan petaniSayang, kalau hanya untuk kepentingan sesaat atau kepentingan parpol di tengah kondisi petani yang semakin menderita," kata Fadli.

Dia menegaskan, Partai Gerindra sendiri tidak pernah menjadikan HKTI sebagai alat politikGerindra, tegas Fadli, justru berdiri untuk ikut membantu petaniKarena itu, sampai sekarang HKTI tetap menjadi sebuah organisasi yang independen"Setiap anggotanya bebas ikut parpol atau ormas mana pun," tuturnya.

Bahkan, saat pilpres lalu, HKTI tidak menyatakan dukungan secara resmi atas pencalonan Prabowo sebagai cawapres yang berpasangan dengan Megawati"Kalau mau, bisa saja dipakai Pak Prabowo," kata FadliDia berpandangan HKTI memang harus tetap menjadi organisasi independen yang berdiri di atas semua parpol"Siapa pun yang mempunyai kesamaan pandangan untuk memperjuangkan petani, mari bergabung di HKTI," ujarnya.

Fadli menjelaskan, kesiapan Prabowo kembali memimpin HKTI pada periode kedua bukan bermotif kekuasaan, melainkan sebagai lahan pengabdian"Apa sih yang bisa dilakukan HKTI? Bukan parpolTidak bisa mencalonkan gubernur dan presidenMalah banyak resources yang harus disumbangkan," katanya.

Menurut dia, di bawah kepemimpinan Prabowo, HKTI berhasil terkonsolidasi secara nasionalDari hanya delapan provinsi yang aktif, sekarang sudah mencakup 33 provinsiKepengurusan di level kabupaten/kota juga hampir lengkap"Ada kebanggaan orang menjadi anggota HKTI," tandas Fadli(pri/c2/agm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Prabowo - Titiek Rujuk di Forum HKTI?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler